Jumat, 30 Agustus 2013

JANGAN CORENG KAMPUS KAMI DENGAN AKSI BRUTAL!


Sungguh Sangat disayangkan sekali ketika, sejumalah Oknum mahasiswa yang nota benenya disebut sebagai manusia intelektual, tega melakukan aksi brutal pengrusakan disejumlah fasilitas kampusnya sendiri. hal tersebut saya katakan, karena Menanggapi pemberitaan yang lansir oleh Harian Buton Pos (24/4) lalu yang memuat tentang “kampus unidayan dirusak”. Oleh karena ulah oknum mahasiswa yang tidak bertanggung jawab, maka dapat mengorbankan mahasiswa lainnya yang masih sementara mengikuti  perkuliahan dikampus. sungguh, menurut saya  ini adalah sikap yang tidak boleh ditunjukan oleh para kaum intelektual.


Ada yang  aneh dari peristiwa ini, betapa tidak semua itu terjadi karena dipicu oleh pemukulan salah seorang oknum mahasiwa falkultas teknik yang dilakukan oleh oknum mahasiswa fakultas ekonomi yang sudah tidak aktiflagi, hanya karena kesalah pahaman pada saat pertandingan bola voli beberapa waktu lalu. Kembali sangat disayangkan, ketika para mahasiwa yang mengikuti pertandingan tersebut, tidak sportif. inilah salah satu akibat dari kurang suportifnya para pemain hingga berdampak sangat buruk pada keharmonisan hubungan antar mahasiwa yang telah lama dibangun dilingkup civitas akademika universitasdayanu ikhsanuddin.

Taukah kalian kawan, saya merupakan salah satu alumni fakultas ekonomi unidayan, sebagai alumni, saya sangat menyangkan aksi pengrusakan tersebut, saya masih ingat betul ketika waktu masih dibangku kuliah dulu, kami slalu dididik dan diajarkan oleh para dosen kami,  agar kami mampu menjadi mahasiswa yang berakhlak dan berbudaya,  Sebagaimana ciri kahs kampus kami unidayan yaitu “ akhlak dan budaya “. menurut saya aksi tersebut sangat mencoreng ciri khas kampus universitas dayanu ikhsanuddin.

Maka dari itu kawan, dapat saya katakan bahwa Secara otomatis para oknum mahasiswa yang melakukan penggusakan ini adalah mahasiwa yang tidak memiliki akhlak yang baik karena  mereka semua telah tega merusak fasilitas yang didalam kampusnya sendiri (itu sama saja dengan membakar rumah sendiri) tentunya saya secara pribadi sebagai alumni mengutuk para oknun mahasiwa yang telah melakukan pengrusakan itu. Coba kita amati secara seksama, sungguh banyak yang menajdi korban dari peristiwa ini antara lain fasilitas kampus, keharmonisan antar mahasiswa, proses belajar mengajar yang terhambat, dan lain-lain.

Buntut dari itu semua hanyalah sebuah penyesalan, jika oknum mahasiwa yang melakukan pengrusakan itu adalah seorang mahasiwa yang memiliki intelektualisme tinggi maka saya yakin mereka tidak akan mau melakukan hal yang berdampak sangat buruk tersebut. Saya sangat menghormati langkah yang telah diambil oleh L.M. Arsal, s.sos, m.si selaku rector universitas dayanu ikhsanuddin terkait peristiwa tersebut yakni mencoba melihat subtansi persoalannya dulu setelah itu baru menyelesaikan hal yang lain,tentunya menurut saya itu adalah langkah yang paling urgen demi mengembalikan makna besar dari ciri khas kampus universitas dayanu ikhsanuddin.

Dalam hal ini, Badan Esekutif Mahasiwa selaku organisasi kemahasiswaan yang ada dikampus seyogyanya harus mampu bekerjasama serta membantu pihak kampus dalam upaya menyelesaikan persoalan yang menurut saya sangat tidak mendidik dan sangat tidak berguna itu . Harapan saya semoga hal seperti ini tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya karena menurut pengetahuan saya kampus kami adalah kampus yang indah, kampus yang amandan kampus yang luar biasa dengan ciri khas “ akhlak dan budaya “