Senin, 16 Desember 2013

Karnaval Budaya Buton

Mary Elka Pangestu dan Suami
 Harus aku akui pagelaran budaya yang di ramu dalam rangkaian Karnaval Budaya Buton mampu menyuguhkan atraksi budaya kebutonan yang utuh, mulai dari peninggalan peradaban, pakaian adat, tenun, dan taritarian semua menjadi padu dalam bingkai keragaman budaya yang di tanah buton. Saya rasa, hal tersebut akan menjadi awal dari bangkitnya Budaya Buton untuk melangkah lebih maju kedepan sehingga mampu bersaing dengan daerah lain di negri ini.
Ini Indonesia.. Bung.. penuh dengan ragam budaya yang penuh warna. Ketika bercerita tentang keanggunan Buton, saya yakin anda semua akan terkesima..
Buton juga Indonesia... bung.. potensi yang ada di Pulau Buton berarti juga merupakan potensi bagi bangsa Indonesia untuk berbicara di kancah internasional. Buton memiliki budaya yang luar biasa, peninggalan peradabannya masih kita bisa nikmati hingga saat ini. Apa yang kita lihat hari ini merupakan bukti peninggalan sejarah kesultanan butuuni yang makmur. Beteng keraton wolio adalah saksi betapa sungguh kesultanan buton adalah bagian dari kesultanan di nusantara yang eksis di masanya. Melalui Karnaval Budaya Buton di kawasan benteng keraton wolio kita disuguhkan bermacam-macam parade budaya yang sangat luar biasa. Dapat saya katakan kawan semua itu mampu membuat kita semua terperangah. betapa seksinya warisan budaya yang mampu melahirkan kekaguman terhadap Pulau Buton.
"Kagum" kawan itulah sepenggal kata yang bisa terlontar di dalam bibirku ketika menyaksikan parade budaya itu. sekali lagi aku harus akui pagelaran penuh makna itu memberikan gambaran betapa indahnya budaya dan peradaban buton untuk di nikmati.
Mangaru

Kamis, 12 Desember 2013

My News Report

Jono Ketua Ikatan Mahasiswa Lapandewa
Ikatan Mahasiswa Lapandewa Desak Pemekaran Busel

PASARWAJO - Ikatan Mahasiswa Lapandewa dalam rangka turut memperjuangkan nasip pemekaran  Buton Selatan (busel) untuk menjadi Daearah Otonom Baru (DOB) di Propinsi Sulawesi Tenggara terus di suarakan, dalam hal ini mereka mendesak Bupati Buton Untuk segera memproses pemekaran khususnya kabupaten Busel. Hal tersebut terungkap bagaimana di katakan oleh La Jono Ketua Ikatan Mahasiswa Lapandewa Kamis 12/12, "Kami dari Ikatan Mahasiswa Lapandewa, mendukung statmen Wakil Ketua DPRD Kabuapten Buton Aliady, yang slalu mempresur pemekaran ini, oleh karenanya melalui kesempatan ini kami mendesak Bupati Buton untuk segera memproses pemekaran Busel sesuai dengan janji politiknya pada saat kampanye" ujar Mahasiswa semester akhir Universitas Dayanu Ikhsanuddin Fakultas Sosial Politik.
Kemudian masih Kata Jono, dirinya sangat memberi apresiasi positif bagi rekan-rekan seperjuangannya yang telah mati-matian melakukan aksi selama 2 pekan lamanya di kantor DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara awal pekan lalu, "Saya sangat bangga kepada rekan-rekan para pejuang pemekaran busel dikendari, hal tersebut adalah presur yang sangat baik dan tentunya harus slalu mendapat dukungan masyarakat, sehingga harapan dan cita-cita kita semua dapat terwujud sebelum akhir tahun ini, yakni berdirinya kabupaten buton selatan di propinsi sulawesi tenggara," katanya sambil mengaku dirinya sebagai putra daerah Busel akan terus mendukung segala proses yang berkaitan dengan proses pemekaran busel.
Sebelumnya, sebagaimana ang dilansir oleh baubau pos awal pekan lalu, Aliady Salah satu unsur pimpinan DPRD yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton mengatakan Kabupaten Buton Selatan di harapkan akan mekar menjadi DOB akhir tahun ini, " kita  mengharapakan kepada Bupati dan Gubernur agar sebelum penutupan sidang tanggal 20 desember mendatang, harus betul-betul ke Jakarta untuk memposes pemekaran itu," ujarnya sambil menambahkan bagi seluruh masyarakat yang mendiami jazirah Kabuapten Buton Selatan untuk selalu berdoa sehingga apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat dapat terealisasi. (voril)

========================================================================= 


Bupati Umar Samiun
Masyarakat Buton Tanggapi Gratifikasi Umar Samiun

Pasarwajo -  Menanggapi Pemeriksaan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun, SH sebagai saksi terkait dengan dugaan pemberian gratifikasi kepada tersangka AM beberapa waktu lalu,  mengundang perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Buton Kamis 12/12.
Arifin Ilhap salah satu pengusaha asal pasarwajo mengatakan pemeriksaan Bupati Buton beberapa waktu lalu merupakan bagian kecil dari kerja nyata Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) dalam proses pemberantasan korupsi di Indonesia, " Saya melihat sejauh ini, KPK sangat profesional dalam bekerja, di periksanya Bupati Buton sebagai saksi, menurut saya itu adalah proses dalam mengungkap dugaan gratifikasi yang di berikan oleh Bupati kepada AM," Ujar Arifin Ilhap
Hal senada juga di katakan oleh, Wa Ode Nur Nia warga Desa Dongkala Kecamatan Pasarwajo ini mengaku sangat puas dengan kinerja KPK yang akan memeriksa Bupati Buton sebagai saksi, " Kalau Bupati Buton di periksa KPK sebagai saksi, itu berarti KPK ingin memperoleh informasi dari Bupati Buton terkait hal tersebut, saya secara pribadi sangat mendukung KPK dalam rangka memberantas korupsi di indonesia, saya rasa kinerja KPK hingga saat ini sangat memuaskan" Ujarnya.
Lain halnya dengan La Huru, Mantan Kepala Desa Burangasi Dua periode itu memiliki pandangan yang berbeda. Pada kasus ini dirinya merasa yakin jika Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun tidak akan terbukti memberikan gratifikasi kepada tersangka AM, " Saya tau Bupati Buton itu orang baik, semoga saja beliau tidak terbukti memberikan gratifikasi," ujar La HUru.
Merebaknya pemeriksaan Bupati Buton oleh KPK beberapa waktu lalu, saat ini tengah menjadi obrolan yang sangat dan populer  dikalangan masyarakt Buton hari ini. Amatan wartawan Baubau Pos, selama pemberitaan tersebut merebak, hal tersebut telah menjadi perdebatan yang hangat dilapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Buton (voril)

Jumat, 06 Desember 2013

Kabag Persidangan DPRD Usir Wartawan

Suasana di Depan Ruangan Sidang Kantor DPRD Kab. Buton
Pasarwajo - Kepala Bagian (Kabag) persidangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton mengusir rekan wartawan Baubau Pos dan Rakyat Sultra saat akan mengikuti rapat internal  yang diagendakan Badan Anggaran DPRD Kabupaten Buton, kemarin (5/12) yang menurutnya rapat itu, tidak terbuka untuk umum.
Padahal, secara jelas, Pimpinan rapat pada saat itu, Wakil Ketua DPRD Saleh Ganiru, jelas dalam membuka agenda rapat, rapat internal eberapa anggota DPRD Kabupaten Buton terbuka untuk umum dalam hal ini dapat diikuti siapa saja termasuk awak media dalam melakukan peliputan.
"Pada kesempatan rapat yang kita gelar hari ini (kemarin, red) dapat diikuti siapa saja atau terbuka untuk umum," ungkapnya dalam memimpin sidang saat mengetukan palu sidang, menandakan sidang telah dibuka secara resmi.
Tetapi, tak berselang lama Kabag Persidangan DPRD Kabupaten Buton, H Ibrahim tiba-tiba mendekati rekan media dan mengatakan, rapat yang dilaksanakan beberapa anggota DPRD Kabupaten Buton tidak terbuka untuk umum maka tidak diperkenankan melakukan peliputan dalam agenda tersebut.
"Saya minta maaf ini, rapatnya tidak terbuka untuk umum dan tidak bisa diliput oleh wartawan. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam berjalannya rapat terekspos dimedia," cetusnya, dengan mempersialhkan rekan media meninggalkan ruangan sidang. Jangan sampai, lanjut dia, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, wartawan SCTV berdebat soal rapat yang diadakan DPRD Kabupaten Buton, bahkan sampai di pihak yang berwajib.
Ketika ditanya, Pak ini rapat kan dapat diikuti masyarakat atau untuk umum kenapa media tidak boleh melakukan peliputan ?.  "Yang jelas belum bisa diikuti untuk umum rapat ini, makanya jangan dulu melakukan peliputan," tukasnya. Untuk diketahui, Rapat internal DPRD Kabupaten Buton khususnya anggota Banggar, hanya membahas agenda pembahasan KUA PPAS dan membahas terkait mandeknya pelaksanaan APBDP 2013 Pemerintah daerah (Penda) Kabupaten Buton. (*)

Kamis, 05 Desember 2013

Andini, Kisah Balita Bertubuh Lemah.

Andini & Ibunya
Andini Balita berumur 4 tahun asal Desa Galanti Kecamatan Wolowa Kabupaten Buton ini, terpaksa harus selalu berbaring dan dipangku oleh kedua orang tuanya akibat kondisi tubuhnya yang lemah membuat diriya tidak dapat berjalan bahkan berdiripun tak mampu ia lakukan, pasca peristiwa yang terjadi pada oktober 2010. Inilah kisah Andini yang sempat di Kunjungi wartawan Baubau pos di kediamannya beberapa waktu lalu.

Laporan : Voril Marpap

Didalam sebuah rumah sederhana, Putri pertama pasangan suami istri Arifin dan Lisnawati ini harus berjibaku menahan penderitaan yang dialami sejak 2 tahun silam. Kedua orang tua Andini merasa terpukul jika mengingat peristiwa itu. Saat itu,  Andini masih berumur 6 bulan dengan kondisinya yang sangat sehat. Pada suntikan pertama posiandu, kemudian memasuki suntikan kedua hingga suntikan ketigapun berat badan nya andini masih normal bahkan bertambah hingga mencapai 8 kg lebih. Namun setalah peristiwa itu, tepat tanggal 17 mey 2010  Andini mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri.
"Sejak di suntik imunisasi waktu posyandu, anakku sudah menangis, pulang dari posiandu belum sampai di rumah anakku sudah mulai kejang-kejang, sampai keluar busa di mulutnya hingga tidak sempat sadarkan diri," ujar Arifin ayah Andini kepada sejumlah wartawan. Kemudian, Lanjut Arifin menjelaskan kondisi saat itu, dirinya mengakui sangat panik karena kondisi Andini yang sudah tidak sadarkan diri, sehingga ia harus memutuskan segera menuju ke puskesmas Kecamatan Wolowa untuk diberikan pertolongan medis. Dengaan bantuan mobil Dinas Kepala Puskesmas Kecamatan Wolowa saat itu, Andini langsung di bawa ke Puskesmas Kecamatan Wolowa untuk di beri pertolongan pertama.
"Setelah dirawat dipuskesmas wolowa, anakku  langsung di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton di La burunci, selama 12 hari," ujarnya, tidak sampai disitu saja masih kata Arifin, selama 12 hari perawatan pihak RSUD Kabupaten Buton memberikan perawatan Fisioterapi kepada Andini, dalam rangka pemberian perawatan lebih lanjut kepada Andini pihak RSUD Kab Buton memberikan surat rujukan ke RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, " di kendari ada 3 orang dokter ahli yang  menangani anaksaya, sampai di sana kami menginap di mess buton, " Katanya sambil mengaku dirinya sangat kecewa dengan hasil pemeriksaan d RSUD Propinsi Sultra.
Sementara itu, Saat di konfirmasi Kepala Puskesmas Kecamatan wolowa Awaludin Musaini sangat kaget perihal peristiwa itu, dia tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Andini, "pada waktu itu saya juga kaget saya kira Pak Arifin ini pasien, padahal setelah saya tanya-tanya ternyata pernah ada peristiwa yang terjadi terhadap anaknya, " ujar Awaludin, sambil menambahkan dirinya juga sangat prihatin terhadap peristiwa yang terjadi pada Andini.
Kemudian dari dalam lacinya Awaludin memberikan surat keterangan dari RSUD Kab Buton dengan nomor 445/557/ix/2010 yang menerangkan bahwa pihak RSUD Kab Buton telah menerima Andini sesuai dengan surat rujukan Puskesmas Kecamatan wolowa no. 445/048 dengan keluhan kejang, demam dan batuk berlendir. pada pemeriksaan fisis di temukan Keadaan umum Andini saat itu mengalami sakit berat, dan kesadaran sulit di nilai. hingga akhirnya keadaan tersebut mengakibatkan Paru Andini mengalami Ronchy Positif di kedua lapangan parunya. hasil diagnosis dokter di RSUD Kab Buton Andini mengalami Kejang Demam Komplikata, Encephalopati, pneumonia dan malaria tropika.
Sesuai dengan Surat Rekomendari dari Komite Daerah Pengkasian dan Penanggulangan Kejadian ikutan pasca imunisasi (KOMDA PP - KIPI) propinsi sulawesi tenggara, berdasarkan hasil investigasi, melalui pengkajian secara mendalam dan teliti oleh pihak KOMDA PP - KIPI Nomor 05/PP-KIPI/x/2010 merekomendasikan beberapa poin diantaranya dugaan gangguan penglihatan yang dialam andini tidak berhubungan dengan kausalitas denan imunisasi DPT, kemudian demam dan kejang yang dialami Andini tidak cukup bukti untuk menolak hubungan sebab akibat imunasi karena dalam waktu yang bersamaan anak juga menderita malaria tropika dan sangat berpotensi unutk menjadi malaria berat, dan dapat di pastikan bahwa petugas imunisasi puskesmas telah melaksanakan tugasnya sesua dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Olehnya itu, Sebuah pelajaran yang harusnya di ambil oleh seluruh orang tua bahwa sebelum melakukan imunisai bagi anak-anaknya pastikan kondisi mereka dalam keadaan sehat, demi masa depan generasi penerus bangsa ini. (voril)


Minggu, 24 November 2013

Review Pesta Adat Kadie Kumbewaha, di Siontapina

Sultan Buton Ke 40 LM Izat Manarfa
 Bagi seluruh masyarakat diwilayah kadie kumbewaha, pesta adat kumbewaha adalah salah satu momen yang sangat di tunggu-tunggu, pasalnya pada saat itu masyarakt adat kumbewaha akan berpesta panen. Itu artinya, sudah saatnya bagi masyarakat adat kumbewaha merasakan hasil dari jerih payah mereka dalam bercocok tanam baik tanaman jangka pendek dan jangka panjang selama setahun terakhir. Namun, ada yang berbeda pada pelaksanaan Pesta adat kadie Kumbewaha tahun ini, perangkat Kesultanan Buton di bawah pimpinan Sultan Buton Ke 40 LM Izat Manarfa dari Wolio turut hadir pada rangkaian pesta adat di Kadie kumbewaha.

Laporan : Voril Marpap

Genderang gendang khas masyarakat kadie kumbewaha Kecamatan Siontapina Kabupaten Buton, kembali bertalu untuk menyambut kehadiran Sultan Buton Ke 40 dan rombongan yang baru saja tiba dari wolio. Ada banyak di antara masyratakat Kumbewaha yang menjadi saksi pada pagelaran adat tersebut, antusias masyrakat mengikuti pesta adat, menjadi bukti nyata betapa kecintaan masyrakat Kadie Kumbewaha terhadap Kesultanan Buton sangatlah tulus.

Menerawang jauh di sudut kerumunan warga kumbewaha, terlihat Rombongan Wakil Bupati, Ketua DPRD, dan Kapolres Buton yang turut hadir dalam hajatan tahunan masyarakat di kadie kumbewaha itu, mampu menambah keceriaan masyarakat adat di kadie kumbewaha  kamis (21/11) lalu "Acara seperti ini, telah dilaksanakan oleh nenek moyang  kami  sejak puluhan tahun yang lalu, " ujar Ishak ketua panitia pelaksana saat membawakan sambutan, Sambil memohon kepada syara kesultanan buton untuk mendoakan masyarakat kumbewaha supaya kedepan hasil dari pertanian di kadie kumbewaha lebih berlimpah.

Kemudian, Kepala Desa Kumbewaha La Ode Kasimu, dalam sambutannya Mengatakan sebelum prosesi pagelaran pesta adat masyrakat kadie  Kumbewaha, terlebih dahulu mereka melakukan ziarah di makam Sultan buton ke 6 Sultan Gafarul Wadudu, sebagai bentuk penghargaan dan kecintaan masyarakat Kumbewaha terhadap sang sultan,"Sultan Gafaru Wadudu yang bergelar lakina mancuana kumbewaha sempat menjadi sultan di syara kesultanan buton selama 15 tahun, jadi pesta panen ini adalah salah satu amanat beliaw," ujarnya.

Kapitalao Sukanaeo Ld Jabaru



Olehnya itu, dirinya beserta segenap masyarakat kadie kumbewaha berkomitmen untuk turut mendukung secara totalitas, pada revitalisasi Pariwisata di Kabupaten Buton. Karena menurut dia hal tersebut sesuai dengan agenda Bupati Buton yang ingin menjadikan Kabupaten Buton sebagai salah satu Destinasi pariwisata nasional, "mungkin kami satu-satunya  dr seluruh kadie di kesultanan buton, yang memiliki jangkar yang sangat besar dengan panjang 6 meter, sebagai salah satu alternatif tujuan wisata sejarah kesultanan buton di kadie kumbewaha" ujarnya sambil menambahkan di kumbewaha juga memiliki beberapa pantai yang menjadi alternatif dan bisa dijadikan sebagi salah satu tujuan wisata dismaping pesta adat Kadie Kumbewaha dan Benteng Kumbewaha.

Pada sambutannya,  Wakil Bupati Buton Drs. La Bakri, M.si menyampaikan salam hormat dari Bupati Buton Samsu Umar Samiun, SH yang tidak sempat hadir karena masih ada agenda kegiatan yang harus di selesaikan. " Kita patut bersyukur dan Bangga karena budaya yang sejak dahulu kala masih di pertahankan hingga saat ini, yang menurut saya nilai sosial dan ekonominya sangat luar biasa," ujarnya sambil berkomitmen bahwa pemerintah akan selalu berusaha memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan budaya seperti halnya pesta adat masyrakat di Kadie Kumbewaha.

Pada kesempatan tersebut, Sultan Buton ke 40 saat memberikan sambutannya mengatakan, kegiatan pesta adat di kadie kumbewaha merupakan kegiatan yang bagus dan sangat penting, karena telah turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat sejak puluhan tahun yang lalu, "Saya sangat bersyukur, karena kami bisa menghadiri acara yang sangat penting ini, sehingga harapan kita semua bisa terpenuhi, " Ujar Sultan Buton LM Izat Manarfa sambil mengungkapkan kekagumannya pada daerah kumbewaha yang sejak dahulu masih memegang teguh adat istiadatnya.

Di akhir pagelaran pesta adat masyarakat kadie kumbewaha, Kapitalao Sukanaeo memperkenalkan seluruh rombongan Kesultanan Buton yang di sebut sara ogena. mulai dari Laki wolio yang juga Bonto Siolimbona LM Izat Manarfa M.Si, Kapitalao Sukanaeo Drs. La Ode Jabaru, M.Si, Bontonya Baluwu (Pimpinan Siolimbona), Bontonya Peropa, Bontona Gundu-gundu, Bontonya Kama, Bontona Melai, Bontona Siompo, Bontona Gampi Karo,  Bontona Jawa, Lakina Kaisabu, "Oeo siy aranganimo, Lakina Kumbewaha te Lakina Labuandiri, maka mbomo yipogauakaku yisao talapelapemea adhati sy.." Ujar Kapitalao Sukanaeo La Ode Jabaru.

Akhirnya pesta adat masyarakat di Kadie Kumbewaha, mampu memberikan semangat dan sprit baru, pada pelestarian budaya yang mewarnai khasanah pariwisata sejarah di Jazirah Kesultanan Buton, "semoga ini menjadi semagangat baru pada proses pelestarian budaya yang ada di kesultanan buton, " ujar Efendi reporter Rakyat Sulta yang di temui di sela-sela akhir acara(*)



Jumat, 22 November 2013

My News Report - Pasarwajo



Wasega Cup, Turnamen Bergengsi di Pasarwajo
Pasarwajo - Apresiasi positif haruslah di berikan kepada para pemuda di Kelurahan Kahulungaia kecamatan pasarwajo kabupaten buton, pasalnya dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini mereka mampu menciptakan sekaligus memiliki wadah yang diberi nama Wasega Cup, untuk menunjukan kemampuan dan kretifitas dibidang olahraga khususnya  sepakbola 
Dalam hal  ini, Lurah Kahulungaia Fitri Salmawati, S.Stp yang di temui di kantornya membenarkan hal tersebut. Menurut dia kegiatan seperti ini sangatlah positif karena mampu meningkatkan kreatifitas, yang juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, "menurut saya kegiatan seperti ini sangatlah positif sehingga dapat meningkatkan persatuan dan mampu mengembangkan minat dan bakat para pemuda yang ada di Kabupaten Buton dalam bermain bola, "ujarnya
Kemudian dirinya optimis kegiatan seperti ini akan mampu melahirkan pemain muda dalam bidang sepakbola. Olehnya itu lanjut dia, suportifitas pemain juga sangat diharapkan karena segala proses kegiatan didalam turnamen ini, akan berjalan dengan baik apabila para pemain mampu menjunjung tinggi sportifitas tersebut.
"harapan saya kegiatan ini  mampu  melahirkan semangat dan keatifitas pemuda, sehingga  persaudaraan dan semangat kekeluargaan akan slalu terbina dengan baik," ujarnya Lebih lanjut dirinya menjelaskan pada turnamen Wasega Cap ini turut di buka oleh ketua Koni Kabupaten Buton Drs. La Baksi, M.si yang turut dihadiri pula oleh Kapolres Buton Fahrurozi.
Adapun total hadiah yang diperebutkan pada turnamen Wasega Cup tahun ini, sebanyak  21 juta rupiah. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 20 November hingga 31 Desember 2013 dengan melibatkan 47 club sepakbola se Kabupaten Buton, " Semoga turnamen ini dapat terekspos keluar sehingga akan banyak club lain dan bahkan club dari Kota Baubau di harapkan turut berpartisipasi, " tutupnya.
=======================================================
Personil Sat Pol PP Buton, Memadai
Pasarwajo - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Buton melalui Pimpinannya La Rahi saat di temui disela-sela acara pesta adat masyarakat kadie wasuamba (22/11) mengatakan, saat ini personil yang bertugas di Sat Pol PP Kabupaten Buton sudah cukup memadai, "sesuai dengan tupoksi kita dalam hal penegakan perda, Alhamdulilah saat ini kita slalu bekerja sesuai dengan arahan Bupati Buton," ujarnya sambil menjelaskan arahan tersebut  seperti pengamanan kegiatan kebudayaan dan pengamanan aset daerah serta pengamanan di wilayah sekitar pertambangan.
Kemudian dirinya menjelaskan proses pengaman tersebut sudah berlangsung sejak kegiatan diklat dan pembaretan pada bulan juli tahun ini, "Jadi personil Pol PP yang telah di diklat kemarin, sebanyak 200 Peserta Pembaretan," ujarnya sambil menegaskan bahwa 200 personil tersebut sudah dipastikan siap dalam menegagkan Peraturan Daerah (Perda) di Kabupaten Buton seperti pengamanan kegiatan sail indonesia komodo 2013 di Pasarwajo.
Lebih lanjut dirinya mengharapkan semoga kedepan Sat Pol PP Kabupaten Buton menjadi lebih baik lagi, "Harapan kita, semoga personil  yang telah bertugas ini dapat di angkat menjadi pegawai negri sipil, khusunya bagi personil yang masih magang atau honorer, " sambil menambahkan  semoga Sat Pol PP Kabupaten Buton dapat berjalan beriringan sehingga dapat terwujud harmonisasi dan colaborasi yang baik antara Pol PP Kabupaten Buton, Para Pedagang, dan Masyrakat Buton.

Kamis, 21 November 2013

My News - Blog

Budaya Pesta Adat, Sebagai Destinasi Pariwisata
Pasarwajo - Taslimin Tahara, yang ditemui diacara pesta panen kadie kumbewaha, kamis (22/11) mengatakan Aktifitas kebudayaan yang terbentuk dalam pesta panen di kumbewaha dan labuandiri merupakan bagian kecil dari potensi destinasi pariwisata diKabupaten buton. "yang saya kagumi dari adat pesta panen ini,  khususnya di wasuamba dan labuandri, adalah entah doktrin apa yang diberikan oleh sultan buton ke 6 gafarul wadudu, sehingga prosesi adat seperti ini masih terpelihara dengan baik," kagumnya.

Kemudian dirnya mengaku, keberadaanya di Kumbewaha dan Labuandiri sangat tidaklah asing karena dirinya juga sempat melakukan penelitian bersama seorang ahli asal jepang yang bernama Hiroko Yamaguchi, " Penelitian itu dilakukan sejak tahun 1999, dan alhamdulilah komunikasi dengan masyarakat Kumbewaha  hingga saat ini masih berjalan dengan baik," ujarnya sambil mengatakan ketika ada waktu dirinya slalu berusaha menghadiri acara pesta adat kumbewaha

Taslimin Tahara
Akhirnya menutup wawancara, Putra daerah asal Buton ini berharap semoga kegiatan budaya seperti ini, dapat terpelihara dengan baik sehingga jati diri budaya orang Buton akan tetap lestari, "Memurut saya kalau mau membuat Buton itu terkenal, kita  mulai dari bagaimana melestarian budaya itu sendiri sebagai identitas daerah, contohnya seperti yang kita lihat sekarang ini," ujarnya sambil mengatakan intinya adalah budaya buton harus di lestarian dan tetap di jaga dengan baik. (voril)

======================================
SDN Kahulungaia, Sekolah Berprestasi

Pasarwajo - LM Atar sebagai Kepala SDN Kahulungaia yang di temui di kantornya mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, sekolah yang di pimpinnya selalu mendapatkan bantuan dari pemerintah, "Alhamdulilah tahun ini kami mendapatkan bantuan 2 ruang kelas dan beberapa media pembelajaran seperti alat peraga ipa ips dan olahraga, " ujarnya sambil mengatakan tenaga pendidik pun saat ini sekolahnya sudah memadai.
Kemudian, dirinya juga menjelaskan sekolah yang di pimpinnya pada tahun 2011 s/d 2012 lalu pernah mendapatkan juara 1 tiga kali berturut-turut dalam cabang olah raga sepakbola, "Allhamdulilah sekolah kami juga merupakan sekolah berprestasi karena pernah memdapatkan juara 1 berturut-turut 2 tahun," ujarnya sambil menambahkan kunci kesuksesannya adalah kegiatan ektrakulikkuler dengan sumber dana yang memadai dan latihan secara terus menerus.
Lebih lanjut dirinya berharap semoga kedepan sekolah yang di pimpinnya akan lebih baik lagi sehingga apa yang dicita-citakan. (voril)
-======================================================
Gara-gara Surat Edaran Kementrian ESDM, Supir Truk Antri

Sedikitnya 8 truk besar milik salah satu perusahaan swasta di kabupaten buton antri di depan SPBU Pasarwajo, pasalnya berdasarkan surat edaran dari kementrian ESDM bahwa Bagi perusahaan swasta, dan pertambangan tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi, "Untuk perusahan, proyek serta pertambangan tidak boleh menggunakan BBM yang bersubsidi, " Ujar Kapolres Buton Fahrurozi yang di temui di SPBU Pasarwajo kamis (22/11).

Kemudian dirinya menjelaskan antrian tersebut terjadi di karenakan para supir dari beberapa perusahaan swasta tersebut, belum mengetahui tentang surat edaran dari kementrian ESDM tersebut, " Makanya perlu di sosialisasikan, kepada mereka tapi kita kasi kebijakan untuk hari ini saja (22/11-red) mereka boleh mengisi BBM, " ujar kapolres Buton
Di tempat yang sama Ketua DPRD Kabupaten Buton, LM Yamin mengatakan hal yang sama "Idealnya itu masyarakat, harus mengikuti surat edaran dari kementrian ESDM, makanya sosialisasi terharap surat edaran tersebut di anggap sangat perlu, " ujarnya lebih lanjut dirinya mengatakan bagi perusahaan swasta kedepan harus menggunakan BBM Non subsidi tutupnya. (voril)

Selasa, 19 November 2013

Saat di Ajak, Ke Resto Lakeba Oleh Awak Baubau Pos

Logo Baubau Post
Malam ini izinkan saya, hendak bercerita tentang pengalamanku ketika di culik oleh awak Baubau Pos menuju Resto Lakeba guna menghadiri jumpa pers perihal penilaian adipura di Kota Baubau. Sunguh sangat terkejutnya saya ketika rombongan Awak Baubau Pos yang menggunakan Mobil Avanza berwarna hitam datang kerumah, saya yang saat itu berdandan apa adanya mengatakan kepada semuanya bahwa apa yang terjadi malam ini sungguh diluar dugaanku.

Tauhkan kau kawan, saya yang baru saja tiba siang tadi, pastinya masih merasa lelah harus bertandang ke resto lakeba hingga akhirnya aku harus mengikuti arus. Pada acara jumpa Pers tersebut, Pemerintah Kota Baubau yang di wakili oleh kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BaPeDalda) Nasir Bante mengatakan Penilaian Adipura dilaksanakan pada 2 hari kedepan mulai tanggal 19 hingga 2o November mendatang.

"Hingga hari ini penilayan Adipura masih dilakukan selama dua hari kedepan." Ujar Nasir Bante Kepala Bapedalda Kota Baubau. lebih lanjut dirinya mengatakan pada hari pertama Tim penilai adipura telah melakukan penilayan di beberapa titik yang salah satunya adalah Kali Baubau,"Kemungkinan besok itu tim penilai akan melakukan penilayan di Pasar Karya Nugraha dan sekitarnya," Imbuhnya. 

Itulah beberapa point informasi yang dapat sya share malam ini ketika di ajak oleh rekan-rekan dari Redaksi Harian Baubau POst. Tapi dengan sangat rendah hati rasanya masih ada yang mengganjal di pikiranku kawan, keingian sang pimpinan Baubau Pos Ardi untuk menjadikan aku sebagai kepala Biro Baubau Pos di Pasarwajo? Pertanyaannya adalah sudah siapkah saya menjadi kepala biro di sana?

Saya katakan semua itu adalah tantangan biarlah waktu yang akan menjawabnya, dalam hal ini aku torehkan tulisan sebagai jejak bahwa kebersamaan awak redaksi harian Baubau di mulai dengan kesan yang menyenangkan, Karena menurut saya panjang pendeknya suatu hubungan akan di mulai dari kesan saat awal bertemu. Dan bagi saya ini adalah awal yang baik semoga Allah SWT slalu menjadi penolong dari segala tindakan ku.. amin.... teriring slam hormat slalu buat rekan2 di Baubau Pos.. sukses slau//

Voril Marpap, 20 - 11- '13

Wakase Kampung "Terlupakan"

Papan Nama Raja/Sultan Yang Berkuasa di Buton
Secara pribadi dapat saya katakan bahwa tulisan ini, merupakan bagian kecil dari kisah perjalanan Buton pada masa lalu, dimana kita tau bahwa negri Buton adalah negri yang kaya akan adat istiadatnya. dalam hal ini, Wakase sebagai bagian dari Kerajaan Buton, eksistensinya pada masa lalu sangat di kenal sebagai salah satu daerah pemasok hasil pertanian di wilayah Kerajaan Buton. Oleh sebab itu, saya katakan bahwa Wakase adalah bagian kecil dari sejarah perjalanan Kerajaan Buton yang terlupakan, melalui kesempatan ini izinkan saya untuk berusaha menghadirkan tulisan ini, dengan harapan agar pembaca yang budiman dapat mengetahui keberadaan Wakase di kampung Patalimbona.

Jauh dibukit Sampolawa, tepatnya di wilayah Kerajaan Wawoangi berdiri sebuah perkampungan yang kemudian di sebut perkampungan Patalimbona, di Wakase. Pada masa pemerintahan  Raja Mulae raja buton ke V yang memerintah pada akhir abad ke XIV, Wakase selalu dijadikan sebagai tempat persinggahan sang raja dalam segala aktifitas perburuannya. Karena letaknya yang tepat dibelakang pusat pemerintahan kerajaan di wolio, menjadikan Wakase ini, sebagai tempat yang nyaman untuk sekedar berburu satwa mulai dari burung hingga ayam hutan (Manu Ko'o).

Masyarakat asli yang mendiami Wakase adalah masyoritas berprofesi sebagai petani, mulai dari petani padi ladang, umbi-umbian, hingga pisang dan sayuran. dalam kesehariannya masyarakat setempat menggunakan bahasa cia-cia dan bahasa wolio sebagai bahasa pemersatu, boleh dibilang Wakase ini adalah daerah persinggahan bagi masyarakat di wolio yang ingin ke lapandewa, burangasi atau bahkan ke wabula. 

Ilustrasi : Perangkat Kesultanan Buton Pada Sail Indonesia Komodo 2013 di Kota Pasarwao
Atau jika orang dari wolio ingin melakukan perjalanan ke lapandewa dengan berjalan kaki, secara otomatis harus berhenti di Wakase untuk beristrahat sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yakni di Lapandewa, Burangasi atau bahkan ke Wabula. Begitu sangat stategisnya Wakase, hingga akhirnya perkampunagan ini dijadikan sebagai tempat pengasingan bagi para punggawa Kerajaan Buton yang dihukum atas berbagai kesalahan yang dilakukan.

Alkisah diceritakan 4 orang punggawa Kesultanan Buton yang bernama, Wadhiwao, Cicinandoke, Mbhamarambe, dan Labukutorende tiba-tiba diasingkan ke Wakase karena kesalahan mereka menahan sahabat sang raja yang di kenalnya di daerah Wakase saat sang raja berburu. Maksud kedatangan dari sahabat tersebut, ingin menemui sang raja diistana sekaligus membawakan hasil panen untuk sang raja. 

Hanya karena sahabat Raja tersebut menyebut nama asli dari pada Sang Raja, pada akhirnya ke empat punggawa kerajaan tersebut, tiba-tiba menyandera tamu sang raja, hingga akhirnya singkat cerita atas kesalahan nya itu, keempat punggawa Kerajaan Buton tersebut langsung diasingkan ke Wakase. Pada akhirnya keempat punggawa Kerajaan Buton itu, membentuk empat perkampungan yang di sebut Patalimbona.

1. Patalimbona  (Wakase, Wakahau, Bungi, dan Kawukawu)

Di daerah pengasingan tersebut, Wadhiwao beserta keluargannya mendiami perkampungan di wilayah Wakase, Mbhamarambe beserta keluarga mendiami wilayah Kawukawu, sedangkan Cicinandoke mendiami daerah Wakahau serta Labukutorende mendiami wilayah Bungi. Itulah yang menyebabkan Wakase pecah menjadi 4 perkampungan hingga disebut sebagai Patalimbona (Pata berarti empat dan Limbo berarti Kampung). 

Saat Penulis Berada di Salah Satu Sudut Kota Pasarwajo
Kehidupan yang harus terus berjalan menuntut keempat punggawa Kerajaan Buton tersebut, untuk betah dan berdiam di perkampungan patalimbona. Tentunya semua itu, karena didukung oleh tanahnya yang subur dan sangat cocok utuk di tanami segala jenis tanaman. Dapat penulis gambarkan berdasarkan wawancara dengan masyarakat asli Wakase dikatakan bahwa perkampungan Patalimbona tersebut terdapat sebuah Mata Air yang sangat jernih bermana Mata Air Waymata. Dengan kata lain Waymata adalah merupakan sumber utama bagi kehidupan masyrakat yang berdiam di Patalimbona.

Mata air Waymata sebagai mana dikatakan oleh salah seorang warga keturunan Wakase yang berdiam di Kota Baubau La Dhidu (62), adalah sebuah Danau yang jernih dengan jutaan ikan serta udang yang hidup di dalamnya yang pada akhinrya dirinya dapat menggambarkan betapa jernihnya Mata Waymata "Mata Air Waymata itu, sangat dingin, ada banyak ikan, udang, dan belut hidup didalamnya," ujarnya sambil menambahkan Rombongan raja yang berburu selalu beristrahat di Weymata selepas berburu.

2. Keberadaan Masyarakat Wakase Saat Ini

Saat ini, keberadaan kampung Wakase, bagaikan menghilang di telan bumi. Kampung yang sejatinya berada diatas bukit kampung lama Saumulewa itu menjadi terlupakan akibat ditinggalkan oleh penghuninya. Penghuni kampung Patalimbona dipaksa meninggalkan kampung wakase dikarenakan  adanya Resetlemen dari pemerintah bahwa seluruh perkampungan yang ada di gunung harus turun dan bermukim yang dekat dengan Jalan Raya. Sementara itu, lokasi jalan raya yang dibangun oleh pemerintah saat itu, sangatlah jauh karena harus melawati bukit pegunungan untuk dapat mencapai jalan raya.

Ilustrasi : Aksi Sang Penari Yang Mengagumkan
Belum lagi sesampainya dijalan raya masyarakat Wakase harus memulai kehidupan yang  baru, butuh perjuangan yang penuh liku untuk dapat bertahan hidup pada saat itu. "Perbandingannya dari wakase ke jalan raya memakan waktu satu hari sedangkan dari wakase ke wolio hanya setengah hari, berjalan kaki" ujar La Dhidu sambil menambahkan dari wakase ke wolio jika berangkat selesai magrib maka tiba pash shalat subuh sedangkan dari wakase menuju jalan raya nanti pada saat dzuhur baru sampai.

Kita Tau bahwa jika masyarakat Wakase harus meninggalkanmakan Patalimbona secara otomatis, mereka akan kehilangan sumber kehidupannnya. Olehnya itu di Bawah Pimpinan Seorang Imam Masjid Patalimbona sebagian besar masyarakat Patalimbona Kembali dan meneruskan kehidupan di tanah wolio, pertama kali warga patalimbona tiba di wolio adalah di Tanganapada, Yang pada akhirnya imam masjid Wakase diangkat menjadi imam di Masjid Tanganapada.

Wakase dengan sejuta kekayaan alam di dalamnya membuatnya harus dilupakan oleh zaman, betapa tidak kawan. apa yang menjadi harpan masyrakat Wakase di kampung Patalimbona itu, hanya menjadi sebuah catatan bahwa negri yang sangat subur itu, harus di tinggalkan oleh penghuninya hanya karena kebijakan pemerintah yang sepihak. Oleh karenanya saya yakin hingga saat ini kekayaan alam wakase belum pernah terjamah karena wilayahnya yang sangat jauh berada di kaki bukit Saumulewa.

3. Warga Wakase Terpisah Karena Keadaan

Ilustrasi : Peserta Sail Indonesia Komodo 2013 di Kota Pasarwajo
Situasi yang terjadi saat itu, memaksa seluruh warga yang mendiami kampung Patalimbona harus berjibaku berpikir keras untuk dapat hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar. Perlahan namun pasti, berangsur-angsur warga yang mendiami Wakase kampung Patalimbona menghilang dan pergi. Konon kabarnya banyak diantara masyrakatnya hijrah hingga ke Pasarwajo, Sampolawa, Saumolewa, Todombulu, Lapandewa, bahkan ke Wolio, Maluku, Kalimantan, hingga ke pulau Jawa.

Di tahan Wolio, Bersama rombongan imam masjid Wakase, masyrakat  Patalimbona menetap hingga saat sekarang di kelurahan Tanganapada Kecamatan Murhum Kota Baubau. Sedangkan di Pasarwajo menetap di Kelurahan Kawu-Kawu Kecamatan Pasarwajo, di Lapandewa warga Patalimbona menetap di Desa Kaindea Kecamatan Lapandewa, di Sampolawa warga Patalimbona menetap di Saumolewa hingga di Todombulu, serta di Burangasi.

Hingga saat ini warga Patalimbona yang ada di Wolio, masih percaya bahwa Wakase adalah bagian dari sejarah Kerajaan Buton yang terlupakan. Betapa tidak kawan keberadaan masyrakat Wakase Kampung Patalimbona menadi simbol betapa eksistensi masyrakatnya hingga saat ini masih memengang teguh amanat dan pesan para petuah yang ada di Wakase kampung Patalimbona, hingga akhirnya enjadi sebuah pelajaran panjang bagi kita semua, bahwa keputusan yang sepihak mampu membuat suatu kaum terpecah belah.

Oleh karena itu, perlu penulis tekankan disini bahwa, akibat dari pengambilan keputusan yang sepihak tersebit sangat mampu menghancurkan sebuah peradaban masyarakat yang telah lama di bangun dan telah menemukan kembali jatidiri masyarakat wakase. Tentunya disini saya secara pribadi, menegaskan sekali lagi bahwa pelajaran yang diambil dari tulisan ini adalah, bahwa pemerintah seyogyanya mampu mengambil keputusan yang seimbang dengan berdasar pada pertimbangan yang matang bukan karena kepentingan sepihak. 

Voril Marpap 19-11-'13

Minggu, 17 November 2013

Jika Anda Berwisata di Pulau Buton Part 2


Salah Satu Pakaian Adat Buton
Sekali lagi dapat saya katakan kawan, bahwa Pulau Buton memiliki nilai budaya dan sejarah yang sangat tinggi karena Buton khususnya Kota Baubau adalah daerah eks Kesultanan Buton yang pernah berjaya pada sekitar abad ke XV. Ketika saya ingin menulis tentang pulau Buton, dapat saya pastikan hati saya sangat senang sekali, ya,,, maklumlah namanya juga bloger tetap saja, semuanya akan di jadikan sebagai bahan eksperimen untuk sekedar mengisi kekosongan di blog ini. Oleh karenanya dapat saya katakan, menjadi daerah eks Kesultanan Buton mampu menjadikan Pulau Buton sebagai daerah tujuan wisata sejarah dan wisata alam.
Maka dari itu kawan, saya sangat mengharapkan masukan ataupun kritikan, yang sifatnya positif, agar apa yang menjadi niat awal saya dapat tercapai dengan baik, sehingga tulisan ini mampu memberitahukan anda pembaca yang budiman, bahwa Pulau Buton adalah pulau yang juga sangat pantas di kunjungi sehingga pantas dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Nusantara. Pulau Buton memiliki Benteng Terluas di Dunia, Pantai yang terbentang luas, serta permarmandian alam yang sungguh mengangumkan. Kesemuanya itu mampu menggambarkan betapa sungguh Pulau Buton adalah pulau yang memiliki ciri khas tersediri dengan potensi pariwisata yang khas. 

Jika anda berada di Pulau Buton, Khususnya di Kota Baubau, Kompleks Keraton Kesultanan Buton adalah tujuan yang sangat brilian yang patut anda kunjungi, untuk sekedar menambah pengetahuan sejarah kerajaan dan kesultanan di nusantara. Betapa tidak jejak peninggalan sejarah Kesultanan Buton masih berdiri kokoh hingga saat ini sebagai fakta pernah berdiri salah satu kesultanan di nusantara, yakni Kesultanan Buton. Istana Sultan Buton itu di Sebut Kamali.

3. Kamali Baadia, Istana Sultan Buton ke XXXVIII

Lokasi yang satu ini sering di sebut sebagai Pusat Kebudayaan Wolio, karena disinilah bukti sejarah itu disimpan, mulai dari photo masa lalu, hingga alat alat perang yang digunakan oleh armada pasukan Kesultanan Buton pada masa lalu. Taukah kau kawan kaamali baadia adalah lokasi yang tepat untuk melihat fakta sejarah betapa sungguh kejayaan kesultanan buton pada masa lalu sangat benar adanya yang pastinya mampu menjadikan daeraah ini sebagai daerah yang patut di perhitungkan keberadaanya di nusantara. 

Betapa tidak kawan , salah saatu koleksi foto yang ada di kamali baadia ini adalah foto presiden pertama Bung Karno, yang terlihat sangat serius ketika sedang berbicara dengan sultan buton La Ode Muhammad Falihi. Olehnya itu dapat saya katakan kepada anda pembaca yang budiman bahwa Pulau Buton adalah Pulau yang menjadikan Nusantara lebih berwarna. Karena Pulau ini menyajikan kenikmatan pariwisata dan sejarah yang sangat mengagumkan.
Kamali Baadia
Kamali baadia terletak tidak jauh dari benteng terluas didunia, yakni berada tepat di belakang benteng tersebut. Ketika anda berada di benteng keraton buton dapat saya pastikan anda harus mengunjungi istana yang satu ini, karena memiliki kaitan hubungan yang sangat erat dengan benteng tersebut. Ketika ingin kesana, anda dapat menggunakan ojek ataupun mobil angkutan umum, dengan tujuan  kamali baadia yang berada dalam wilayah Kelurahan Baadia Kecamatan Murhum Kota Baubau. Kamali/Istana Sultan Buton ini, secara umum adalah bangunan dengan memiliki 2 lantai berupa rumah panggung yang sangat identik dengan rumah adat suku Buton.

Pada lantai satu, anda akan di suguhkan photo sejarah kejayaan Kesultanan Buton, mulai dari pelantikan sultan buton hingga acara kenegaraan dibawah pimpinan sultan Buton ke XXXVIII Sultan La Ode Muhammad Falihi. Kemudian Pada lantai 2 anda akan di suguhkan pemandangan yang sangat luar biasa, yakni tempat penyimpanan sejumlah tombak yang digunakan oleh prajurit Kesultanan Buton dalam rangka mempertahankan kedaulatan Kesultanan Buton pada masa lampau, di samping itu pula terdapat perkasas kesultanan yang syarat dengan informasi sejarah Kesultanan Buton masa lalu, olehnya itu dapat di bayangkan kawan, betapa sungguh Kesultanan Buton masa lalu sangat mengagumkan untuk dinikmati.

Disamping istana sultan buton yang berada di baadia anda dapat mengunjungi pula istana sultan buton ke XXXVII Sultan La Ode Hamidi di Kelurahan Tomba Kecamatan Wolio Kota Baubau. Di sana juga terdapat bukti sejarah kesultanan buton yang tidak kalah menarik dengn kamali baadia. disana terdapat baju yang di kenakan oleh Sultan La Ode Hamidi pada saat di lantik pada abad ke 18. Kemudian disamping itu pula, kain tenun khas Buton  juga bisa menjadi potensi pariwisata karena corak kain yang khas serta warna yang cerah membuat kain yang satu ini menjadi incaran para wisatawan untuk di jadikan sebagai oleh-oleh ketika berada di pulau buton.

4. Kain Tenun Khas Buton di Sulaa

Nah.. bagi anda yang senang dengan sofenir/oleh-oleh khas daerah, Kain temun Buton adalah salah satu yang menjadi andalan masyarakat buton tentunya dapat dijadikan sebagai buah tangan ketika anda berkunjung ke Pulau Buton. Betapa tidak kawan, kain tenun khas Buton memiliki corak yang sangat khas sehingga terlihat sangat unik dan menarik saya yakin mampu membuat anda terkesan. 

Apalagi pada masa serakang, kain tenun khas buton telah dibuat sekreatif mungkin, sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman. Karenanya dari segi tampilan kain tenun khas Buton mampu terlihat lebih menarik untuk di miliki, yang pastinya semua kain yang di hasilkan tersebut adalah hasil karya kratifitas sendiri oleh ibu ibu yang berada di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari Kota Baubau.

Penenun Kain Khas Buton
Kearifan lokal, masyarakat Sulaa menjadi ciri khas tersendiri, ketika anda berkunjung di Kelurahan Sulaa, anda dapat bertanya tentang seluk beluk kain tenun tersebut, kemudian dapat saya pastikan bahwa masyarat disana dengan senang hati akan menjelaskan hal tersebut. Kain tenun buton memiliki arti dan fungsi tersendiri, salah satunya dapat Anda lihat dalam motif betano walona koncuapa yang terinspirasi dari warna abu halus yang melayang-layang hasil pembakaran semak saat membuka ladang. 

Ada juga yang fungsinya sebagai penunjuk strata sosial dalam masyarakat Buton seperti pada motif kasopa yang biasa dipakai oleh perempuan kebanyakan. Sementara itu, motif kumbaea yang didominasi warna perak dan biasanya dipakai oleh perempuan dari golongan bangsawan dengan gelar Wa Ode. Kain Tenun Buton digunakan dalam setiap upacara adat dan ritual keagamaan.Itulah beberapa gambaran betapa Kain Tenun Buton memiliki keistimewaan tersendiri.

Berkunjuglah ke Pulau Buton, karena saya yakin anda akan di buat takjub akan segala potensi keindahan alam dan sejarah yang ada di Pulau Buton. Olehnya itu dapat saya katakan kawan, jika anda belum menginjakan kaki di Keraton Buton maka anda di anggap belum pernah ke Pulau Buton, Keberadaan anda di Pulau Buton belumlah lengkap tanpa mengenal dan menjelajahi aneka potensi wisata di daearah ini, karena menurut saya Pulau Buton adalah pulau memiliki sejuta keindahan pariwisata budaya dan ekonomi kreatif. 

Ayo berwisata ke Pulau Buton...
18 November 2013
Salm Hormat, Voril Marpap.