Jumat, 30 Agustus 2013

Burangasi, Saksi Bisu Kedatangan Syekh Abdul Wahid

Pulau Buton yang sangat identik dengan pemahaman keislamannya yang tinggi, Hal tersebut tentunya menjadikan Buton sebagai daerah eks kesultanan yang mampu mewarnai eksistensi keberagaman budaya di negri ini. betapa tidak, nusantara yang nota benenya terdiri dari jajaran kerajaan dan kesultanan yang terbentang luas seantero jagad raya, membuatnya patut berbangga sebagai suatu negara yang memiliki beraneka ragam kekayaan adat istiadat dan budaya sebagai jati diri bangsa.

Dalam hal ini sejarah Buton mencatat bahwa, sistem pemerintahan yang semula menggunakan sistem kerajaan, sesaat tiba-tiba berubah menjadi sistem Kesultanan yang dipengaruhi oleh ajaran agama islam atas kerja keras dan usaha seorang ulama besar bermana Syekh Abdul Wahid.

Syekh Abdul Wahid yang memiliki nama lengkap Syeikh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman al-Fathani adalah ulama besar yang dikatakan berasal negri Johor, tiba di Pulau Buton pada abad ke 15 dalam mengemban misi menyebarkan Agama Islam keseluruh Jazirah Pulau Buton.

"Syech Abdul Wahid pertama kali menginjakan kaki di Pulau Buton, di burangasi ini," Ujar La Uwo Tokoh Adat Burangasi yang juga sebagai Parabela Burangasi.  Menurut dia, Akibat dari Kedatangan Ulama besar tersebut, sebagaimana yang disebutkan dalam sejarah masyarakat setempat, membuat mayoritas masyarakat burangasi yang saat itu  memiliki keyakinan animisme berubah memeluk agama islam atas hidayah dari Allah SWT.

"Masyarakat kami saat kedatangan Syekh Abdul Wahid belum memeluk agama islam," Ujarnya. sambil menambahkan selama berada di Burangasi Syekh Abdul Wahid untuk menyi'arkan agama islam, berdiam di sebuah perkampungan bernama Sangia TopoWawo.

"Penggalan-Peninggalan Beliaw hingga saat ini masih ada yakni tempat shalat yang berada di atas batu, serta telapak kaki beliau saat pertama kali ke burangasi," ujarnya.

Diyakini masyakat setempat lokasi peninggalan tempat shalat Syekh Abdul Wahid tersebut, sangat baik untuk dilakukan kegiatan meditasi dan memohon petunjuk kepada ALlah SWT. "Hingga saat ini, banyak masyarakat buton yang mengunjungi tempat itu, untuk sekedar melihat jejak peninggalan Syekh Abdul Wahid  di burangasi," ujarnya

Akhirnya Dari Burangasi kemudian Syekh Abdul Wahid menuju ke Baubau yang kemudian mampu membuat Raja Buton saat itu mememluk agama islam dan berganti namanya menjadi Sultan Murhum. dengan demikian Sistim pemerintahannya pun ikut berubah dari semua kerajaan menjadi Kesultanan Buton.

inilah sebuah catatan penting, yang harus di ingat oleh generasi muda buton bahwa, betapa Burangasi menjadi saksi bisu dari kedatangan seorang ulama besar yang mamapu mengislamkan jazirah kesultanan buton hingga saat ini.(*)