Minggu, 26 April 2009

Deklarasi Perdana YWL


dari Buton Burangasi untuk Indonesia

Suasana hari yang cerah, 25/(4)di desa burangasi kecamatan lapandewa kabupaten buton, tepatnya di baruga burangasi, merupakan tempat dimana diakan deklarasi perdana YWL.
sosok yang satu ini, selain namanya belum pernah terdengar dan belum menggaung dikanca perpolitikan indonesia, namun bagi sebagian warga pulau sulawesi khususnya wilayah sultra dan sulsel itu, sudah banyak yang mengetahui dan mengenal sosok figur yang satu ini. sikap yang ramah dan suka tersenyum merupakan cirikhas dirinya. saat penulis atikel ini menanyakan apa yang mendorong bapak ingin menjadi presiden ri ke 7, kemudian dengan singkat dirinya mengatakan secara terang-terangan dirinya ingin membalas jasa para pendiri bangsa ini."saya sebagai putra nusantara ingin membalas jasa para pendiri bangsa ini demi mewujudkan impian anak negri dan cita-cita proklamasi" ungkapnya

dalam pidatonya yasin welson lajaha (YWL) mengungkapkan cita-citanya ingin menjadi presiden ri ke 7 sejak beliau berumur 7 tahun, deklarasi yang di hadiri oleh sekitar ratusan masa itu sangat membuat penulis artikel ini, merasa ada lain dengan deklarasi tersebut pasalnya deklarasi pencalonan jati diri yasin welson lajaha itu, diadakan di atas bukit didalam sebuah rumah sederhana yang disebut dengan baruga, dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana(sayang sekali penulis tidak memiliki gambarnya).

sementara itu tingginya antusias warga yang menghadiri deklarasi tersebut, membawa warna tersendiri pada deklarasi tersebut, hal ini terlihat dengan bersemangatnya para pendukung dalam menjawab seruan "salam keajaiban..?" ungkap ywl "itu harapan kita" simpatisan kemudian ywl berseru kembali " apa harapan kita...?" "hanya keajaiban" ungkap para simpatisan.

ywl merupakan anak indigo yang ketika masa kecilnya tidak pernah mengetahui gelapnya malam. keajaiban ini terungkap ketika sang ibunda tercinta lajaha (nama kecilnya-penulis) sedang menjahit baju kemudian tanpa di sadari jarum yang di gunakan sang ibu terjatuh di kegelapan malam kemudian dengan serentak la jaha mengambil jarum yang jatuh tersebut dan memberikannya kepada ibunda tercintanya kemudian singkat cerita setelah lajaha berumur 10 tahun anugrah tersebut di cabut oleh Allah swt dan di gantikan oleh anugrah yang lainya.

hal ini di benarkan oleh warga desa burangasi mereka mengatakan ketika kecil la jaha selalu berlari di kegelapan malam...!!! (voril)

Salam Keajaiban...!!!

YWL Siap jadi Presiden RI ke-7

Pemilihan Presiden RI ketujuh sebentar lagi bakal digelar. Sejumlah nama calon presiden mulai bermunculan.
Nama-nama mereka sudah tidak asing lagi di panggung politik dalam negeri, seperti Megawati Soekarno Putri, Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono maupun HM Jusuf Kalla. Namun sosok satu ini, belum pernah terdengar kiprahnya di kancah perpolitikan Sulsel lebih-lebih nasional, namun yakin maju menjadi calon Presiden RI ke-7, Yasin Welson Lahaja (YWL). Penampilannya yang sederhana dengan badan yang agak tambun, serta senyum sapanya yang ramah, membuat YWL sangat mudah akrab dengan siapun. Saat bertemu disalah satu tempat makanan cepat saji di Makassar, YWL mengungkapkan keinginannya menjadi Presiden RI ke-7. Bahkan, untuk pencalonannya itu dia telah membuat sebuah buku yang berjudul "Dengan keajaiban, setengah detik pertama menjadi Presiden RI ke-7". Pengurus Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Sulsel ini mengungkapkan kesiapannya menjadi capres dengan penuh semangat. "Sejak kecil, saya menginginkan menjadi Presiden RI ke-7, dan kini saatnya telah tiba," katanya berapi-api. Pria yang kini menjadi dosen honorer di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar ini sangat yakin bisa menjadi Presiden RI ke- 7 dengan sebuah keajaiban. Entah keajaiban apa yang dimaksudnya, namun dia mengatakan bahwa tidak ada yang tak mungkin di dunia ini jika Allah menghendaki. Begitupula dengan pencalonannya ini, dia sangat yakin, keajaiban tuhan akan mengantarkannya menduduki posisi nomor satu di republik ini. Bahkan, dalam waktu dekat, dia akan mendeklarasikan pencalonan dirinya menjadi capres, sekaligus meluncurkan buku. Upaya yang dilakukan YWL, memang sepertinya tidak main-main. Diapun berencana mengundang semua pengurus partai politik, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam pendeklarasian dirinya nanti. "Insya Allah, pada 29 April nanti, saya akan mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden RI ke-7. Mohon doa restu dan dukungan masyarakat," harapnya. Ketika ditanya mengapa dia ingin menjadi calon presiden, sementara kiprahnya secara nasional belum terlihat, lagi-lagi dia mengharapkan keajaiban. Dikatakannya, saat ini adalah momen yang sangat tepat baginya untuk mencalonkan diri. Selain menggalang parpol, dia juga akan menggalang masyarakat dari berbagai komunitas, mulai dari komunitas petani, peternak, nelayan, tukang gerobak, kuli bangunan dan pembantu runah tangga agar mendukungnya menjadi presiden. Menurutnya ini bukanlah hal yang sulit karena hampir semua profesi itu sudah dijalaninya sejak kecil. "Dari kecil saya sudah mandiri, membiayai hidup dan sekolah saya sendiri dengan bekerja. Saya pernah jadi petani, peternak, tukang gerobak, kuli bangunan untuk membiayai kuliah saya," katanya. Diapun punya konsep untuk negeri ini, paling tidak 3,5 tahun, semua persoalan dalam negeri bisa diselesaikan dengan konsepnya itu. Namun dia masih enggan membeberkan konsepnya dengan alasan belum deklarasi. Mantan kepala desa di Buton ini menambahkan, memiliki tiga kekuatan yaitu kekuatan manusia Indonesia, alam Indonesia dan tuhan. (Satriani) = ujung pandang ekspres

Selasa, 21 April 2009

dalam perjalanan menuju kebaikan


kemana langkah ini akan aku langkahkan?

langkahku kan slalu ku langkahkan
demi meraih sebuah kebaikan yang nyata
dan selalu ku berusaha sekuat tenaga
sembari berharap ridho-Nya

Senin, 13 April 2009

dengan sebuah kelemahan


akankah dia kembali..?

beranjak dari sebuah ketidak mampuan
keanekaragaman manusia yang hidup
membuat semuanya menjadi indah dan berwarna
akan kah semua akan tetap indah dan berwarna?

sebuah keinginan yang tak kunjung padam
memaksaku menjalin rasa cinta di dalam diriku
aku yang selalu menjadi benalu bagi orang lain
merangkak jauh di halaman kebahagiaan

lamunan yang kini menyelimutiku
bak senyuman mentari di bagi buta
akankah dia kembali....................

to be continued.
voril marpap

laporan praktel lapang msdm pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manajemen pada umumnya, dapat dikatakan sebagai ilmu dan seni dalam menggerakan orang-orang dalam hal ini orang yang berada di dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi satu sama lain demi mencapai suatu tujuan tertentu di dalam sebuah organisasi. Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu, artinya bahwa teory manajemen dapat diajarkan kepada siapapun objektif serta sistematis sedangkan Manajemen dikatakan sebagai suatu seni terletak pada bagaimana mengaplikasikan fungsi-fungsi pada teori Manajemen.

Banyak diantara para pakar manajemen didunia yang mengemukakan pengertian dan fungsi-fungsi Manajemen. Beberapa pakar tersebut antara lain menurut Gr Tery, fungsi Manajemen dibedakan menjadi 4 fungsi utama yakni Planing, Organizing, Actuating, Controling sementara menurut Stephen P Robins dia membagi fungsi-fungsi menajamen yaitu Planing, Oranizing, Direkting, dan Controling serta masih banyak pakar lainya yang mengemukakan tentang fungsi-fungsi Manajemen ini.

Fungsi-fungsi manajemen ini aplikasinya hanya dilakukan secara utuh melalui sebuah organisasi mengapa demikian?. Hal ini sangat berkaitan erat dengan bagaimana mengatur mengarahkan dan mengawasi seluruh orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi sehingga seluruh orang yang ada di dalam suatu organisasi dapat bekerjasama dalam meraih tujuan tertentu yang telah di sepakati sebelumnya yakni demi meraih Maksimisasi Profit.

Pada manajemen perusahaan terdapat 4 divisi penting yang saling terintegrasi dalam artian saling tersistem, artinya bahwa satu sama lain saling membutuhkan apabila satu terganggu maka akan menggangu seluruh sistem yang ada di dalam perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut yakni devisi keuangan, devisi operasional, divisi marketing serta serta divisi HRD.
Pada program study Manajemen Perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Dayanu Ikhsanuddin Bau-Bau, ke 4 fungsi ini digunakan sebagai batu loncatan bagi Mahasiswa yang mengambil mata kulah konsentrasi, karena pada dasarnya masing-masing mahasiswa mempelajari teiorinya selama 2 semester hingga habis matakuliah yang diambil pada semester genap maupun semester ganjil.

Pada semester ganjil dalam hal ini khusus bagi mahasiswa semester 7 yang telah melakukan praktek lapang wajib membuat laporan hasil praktek lapang sesuai dengan konsentrasi yang diambil pada paket keahlian majerial pada program study Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Unidayan
Kemudian untuk sekedar di ketahui bahwa, Mahasiswa yang membuat laporan praktek lapang ini adalah mahasiswa program studi Manajemen Perusahaan yang mengambil konsentrasi Human Resouch Manajemen dengan demikian bahan kajiannya meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
5. Pengadaan
6. Kompensasi
7. Pengintegrasian
8. Pemeliharaan
9. Kedisiplinan
10. Pemberhentian
Yang kesemuanya adalah merupakan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia atau biasa di sebut Human Resouch Management.

Sementara itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bau-Bau merupakan salah satu Dinas yang bergerak dibidang Pendataran Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang beralamat Jl. Betoambari No. 36 kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Keberhasilan instansi ini sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia yang dimiliki dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasionalnya. sumber daya tersebut disamping para Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang serta staf, dinas ini juga memiliki sumber daya manusia yang di didik profesional dalam mengaplikasikan SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) yang lebih di kenal dengan Operator Siak.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat sebuah Judul Laporan Praktek Lapang yakni, REALISASI PENENTUAN KEBUTUHAN PELATIHAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA BAU-BAU.

Rumusan Masalah

Pengamatan lapangan yang dilakukan pada Dinas Kependudukan Kota Bau-Bau, maka penulis mengajukan masalah pokok dalam penulisan ini adalah: Bagaimana Realisasi Penentuan Kebutuhan Pelatihan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bau-Bau.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Penentuan Kebutuhan Pelatihan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bau-Bau.

Kegunaan Penelitian

Diharapkan dari Praktek Lapang ini, maka akan menghasilkan penelitian yang dapat berguna bagi semua pihak, yaitu:
a. Sebegai bahan masukan bagi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam menentukan kebijakan.
b. Sebagai acuan tambahan bagi peneliti-peneliti lain yang akan melakukan penelitian dan mengambil obyek yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen

Manajemen adalah Ilmu dan Seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Malayu Hasibuan).
Pada dasarnya manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan karyawan dan masyarakat. dengan manajemen, maka daya guna dan hasil guna unsure-unsur manajemen dapat ditingkatkan.

Adapun unsur-unsur Manajemen terdiri dari Man, Money Methode, Materials Dan Market. Maka secara otomatis timbul pertanyaan apa seberanarnya yang dimenej, mengapa harus dimenej, siapa yang memenej, dan bagaimana memenej itu semua? maka secara otomatis kita dapat menjawabnya :
Yang dimenej adalah semua unsur Manajemen
Tujuannya agar lebih berhasil guna dan berdaya guna
Agar dapat membawa manfaat yang optimal
Yang mengatur adalah Pimpinan
Melakukannya dengan melakukan kegiatan urutan Fungsi-Fungsi Manajemen.

Dengan demikina urutan Fungsi-Fungsi Manajemen tersebut dapat di gambarkan pada table berikut (Table Perbandingan Fungsi-Fungsi Manajemen Oleh Beberapa Ahli)




Table 1.1
Fungsi-fungsi manajemen

Gr Tery
John f Mee
Lauis a Allen
Mc Namara
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Planning
Organizing
Motivating
Controlling
leading
planning
organizing
Controlling
Planning
Programing
Budgeting
System
Hendry Fayol
Harold Koonts
Cryl O’donel
Drs p Siagian
Prof Drs Oey liang Lee
Planning
Organizing
Commanding
Coordinating
Controling
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controling
Planning
Organizing
Motivating
Controlling
Evaluation
Perencanaan
Penggorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengontrolan

Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam Fungsi-Fungsi Produksi, Pemasaran, Keuangan, maupun Kepegawaian. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) dianggap semakin penting peranannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam kajian Manajemen Sumber Daya Manusia. Istilah “Manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaiman memanage (mengelola) sumber daya manusia itu sendiri(Veitzal Rivai, 2003:1)

Menurut Garry Dessler (2003 : 2) manajemen sumberdaya manusia adalah kebijakan dan praktek yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumbe daya manusia dari posisi seorang manajer meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.

Selanjutnya menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Malayu S.P. Hasibuan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian, Pengadaan, Pengembangan, Kompensasi, Pengintegrasian, Pemeliharaan, Kedisiplinan, Dan Pemberhentian.
1. Perencanaan
Perencanaan (Human Resources Planing) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengendalian, pengembangan, kompensasi, penintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakar.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dengan bagian organisasi (organisational chart). Organisasi hanya alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.

3. Pengarahan
Pengarahan (directing) kegiatan untuk mengarahkan karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengrahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan tugasnya dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian (controling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agara mau mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, akan dilakukan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan.
5. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
6. Pengembangan
Pengembangan (developmenr) adalah proses peningkatan keterampilan teknis, konseptual, dan moral kayawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
7. Kompensasi
Kompensasi (compesation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarakan internal dan eksternal konsisten.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara, atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman eksternal dan internal konsistensi.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manakemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik, sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawaan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.


Pentingnya Pengembangan Dan Pelatihan
Veithzal Rivai (2003:226) mengemukakan pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaan nya.
Kemudian Gary Dessler (2003:63) mengemukakan bahwa pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau karyawan yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Sementara penembangan (development) adalah suatu usaha duntuk meningkatkan kemampuan teknis teoretis keoseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan (malayu hasibuan, 2005:69).
Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan sebagai akibat kemajuan teknologi, dan yang lterpenting yang perlu diketahui adalah semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang sejenis.
Kapan pelatihan di anggap perlu?

Pelatihan sering dipakai sebagai solusi atas persoalan kenerja organisasi tabel berikut meringkankan sebab-sebab persoalan kinerja tangapan-tangapan organisasi yang diingikan dan aktifitas kepegawaian yang terlibat.
Jadi, persoalan kinerja dapat di sebabkan oleh beberapa sebab seperti yang di jelaskan sebagai kondisi-kondisi diatas, yang masing-masing sebab menghendaki tanggapan dari organisasi yang sesuai dan tepat yang diikuti dengan kegiatn yang tepat.


1.2 tabel tanggapan dan aktivitas organisasi

Situasi
Tanggapan
Aktifitas kepegawaian
permasalahn yang tidak berarti
criteria seleksi tidak memadai
para pekerja tidakmengetahui standar kinerja
para pekerja kurang trampil
kenerja yang baik tidak di harrgai
kinerja yang jelek tidak di hukum
Abaikan hal tersebut

Meningkatkan perhatian pada criteria seleksi mengadalan umpan balik


Mengadakan pelatihan

Memberikan imbalan atau hukuman dan kaitkan hal-hal tersebut dengan kinerja
Tidak

Analisis pekerjaan

Orientasi
Evaluasi

Pelatihan

Evaluasi kinerja

Tindakan disiplin
Sumber : klingner & nalbandian di kutip oleh dr faustio cardoso gomes (2003:199)

Penilayan Kebutuhan Pelatihan (Assessing Training Needs)

Adalah lebih sulit untuk menilai kebutuhan-kebutuhan pelatihan bagi para pekerja yang ada daripada mengorientasikan para pegawai yang baru dari satu segi kedua-duanya sama tujuan menentuan kebutuhan pelatihan ini adalah untuk mengumpulkan banyak mungkin informasi yang relefan guna mengetahui dan menentukan apakah perlu tidaknya pelatihan dalam organisasi. Jika perlu pelatihan maka pengetahuan khusus yang bagaimana kemampuan-kemampuan seperti apa, kecakapan-kecakapan jenis apa dan karakteristik-karakteristik lainnya yang bagaimana yang harus diberikan kepada para peserta selama pelatihan tersebut. Semua informasi yang berkisar pada hal-hal tersebut akan diperoleh melalui analisis pada level organisasi level pekerjaan dan level individu.


Dengan kata lain pada tahap ini terdapat Tiga macam kebutuhan akan pelatihan yakni :
General Treatment Need, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan bagi semua pegawai dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memberhatikan data mengenai kinerja dari sorang pegawai tertentu. Misalnya semua supervisor yang baru diangkat di haruskan untuk mengikuti pelatihan dalam metode-metode supervise atau misalnya para pegawai yang kerjanya secaraintensif berhubungan langsung dengan pblik di haruskan untuk mengikuti pelatihan komunikasi.
Observable Performance Discreapancies yaitu jenis penilaian kebutuhan pelatihan yang di dasarkan pada hasilpengamatan terhadap berbagai permasalah wawancara daftar pertanyaan dan evaluasi/penilaian kinerja dan dengan cara meminta para pekerja untuk mengawasi \(to keeptrack) sendiri hasil kerjanya sendiri permasalahn seperti tidak dipatuhinya stndar pelaksanaan kerja beberapa penilaian yang rendah atas laporan evbaluasi pekerja tingginya tingkat pegantian penggunaan banyak metode untuk melaksanakn pekerjaan yang sama batas waktunya tidak dipenuhi dll
Future Human Resources Needs jenis keperluan pelatihan ini tidak berkaitan dengan ketidak sesuaian kinerja tetapi lebih berkaitan dengan keperluan sumber daya manusia untuk waktu yang akan dating misalnya pelatihan para pegawai yang ada bagi penggunaa mikrokomputer jadi pelatihan sejenis ini tidak didasarkan pada ketidaksesuaian kinerja tetapi lebih sebagai antisipasi kemungkinan ketidak sesuaian kinerja tetapi lebih sebagai antisipasi kemungkinan ketidak sesuaian di waktu yang akan dating karena adanya perubahan-perubahan dalam misi dan kemajuan teknologi yang harus diantisipasi dengan latihan-latihan.