Jumat, 30 Agustus 2013

Cerpen : Cinta Itu Jodohku

Hari ini tak kuasa ku bendung rasa deg-degan yang menimpa diriku, tak kuasa aku mengendalikan kegelisahan hatiku, paling tidak mencoba membuat diriku sedikit tenang menghadapi kejadian yang baru pertama kali menyelimutiku saat iini,  istriku Yanni Sasmitha Anggraeni akan segera melahirkan anak pertamaku buah  cinta kami berdua setelah selamadua tahun menunggu dalam menjalani hidup dan kehidupan ini bersama-sama.

lambat laun semuanya kegelisahan ku itu secara bertahap mulai terjawab.  segala impianku dahulu, tentang sosok seorang bayi munggil darah dagingku sendiri akan segera menghiasi hidup kami. ada kebanggaan tersendiri di dalam diriku, karena akan segera memiliki anak yang telah lama aku idam-idamkan begitupula dengan istriku. karena bagikami anak adalah nikmat terbaik yang Allah berikan untuk aku dan istriku di muka bumi ini.

seminggu sebelum  proses persalinan istriku, aku sempat merasakan sesuatu yang tak lazim di dalam diri istriku itu, betapa tidak segala ungkapan yang terucap dari bibirnya sepertinya menandakan bahwa dia bukan istri yang baikbagiku kemudian meninggalkan aku untuk mencari kebahagiaannya sendiri " Pa.. maafin Mama ya.. mungkin selama ini mama belum jadi yang terbaik untuk papa..." sambil memeluk diriku yang sedang duduk di kursi  panjang ruangan tamu
rumah kami.

sesegera mungkin aku merangkul dirinya dengan penuh cinta,  sambil memeluk istriku dengan erat, aku berkata padanya" maa.. jangan ngomong kayak gitu ma..! aku mohon.. ma......, mama sudah menjadi yang terbaik kok buat papa...!. apa lagi kita akan memiliki seorang anak yang lucu.. buah cinta kita berdua sayang..." aku merayu nya dan kembali bertaka " aku yakin anak kita nantinya akan menjadi kebanggaan bagi kita berdua" sambil memengang perut
istriku yang semakin membesar. kemudian dengan penuh haru... kami langsung saling memandang dengan harapan besar kami akan memiliki anak yang cantik dan akan menjadi  kebanggaan bagi mama dan papanya.  dan kejadian tersebut  merupakan momen yang indah bagiku.

setelah selama 3 jam lamanya aku menunggu dengan penuh rasa cemas, akhirnya suara anakku mulai terdengar. betapa lega hati ini mendengar rintihan seorang bayi mungil buah hati ku bersama istri tercinta. tak sabar rasanya ingin bertemu dan melihat wajahnya apakah mirip aku ataukah istriku. aku sangat bahagia sejkali sambil tersenyum bahagia aku sambut annaku yang baru lahir dengan slalu bersyukur tak henti-hentinya kepada Allah SWT. tetapi lain halnya dengan keadaan istriku, ia meninggal sesaat setelah melahirkan anakku, dokter yang menangani  persalinan istriku berkata padaku " pa..k maaf  kami sudah bekerja dengan maksimal namun istri anda tidak dapat kami selamatkan..." mendengar kata-kata dokter itu, rasanya dunia ini akan kiamat aku sangat kecewa bercampur rasa sedih yang mendalam karena istriku yang sangat aku cintai telah pergi slama-lamanya. aku sangat terpuruk di dalam kekecewaan.

Kudekati mayat istriku... ketika kutatap wajahnya, aku merasa ia telah pergi dengan kebahagiaan,  itu semua tergambar di wajahnya yang pucat dengan se untai senyuman di bibirnya.  aku rasa senyuman itu adalah senyuman yang terbaik yang pernah aku lihat di dirinya. aku peluk istriku dengan erat, aku kecup keninggnya seraya berucap " maa.. aku janji sama mama.. aku akan merawat dengan penuh cinta dan kasih sayang anak yang telah lahir dari rahimmu " ucapku dengan  tetesan air mata yang berlinang di mataku. rasanya aku tak sanggup menghadapi kenyataan bahwa istriku telah tiada dan meninggalkan aku begitu cepatnya.

tak perlu berlama-lama dan larut di dalam kesedihan ku, aku langgsung mendekati anakku yang baru saja lahir di muka bumi ini. dia adalah anak wanita yang chantik serta anggun, mirip bangat dengan almarhumah ibunya. sesegera mungkin aku langsung mengumandanggkan iqamah di telinga anak yang aku sayanggi itu. aku merasa dia seperti ibunya karena kemiripannya. dan kuberi nama dia Dinda Ayuda Pratama.

**
Enam tahun setelah istriku meninggal.......!

Suasana terik panas matari yang sepertinya berusaha ingin membakar kulit hitamku, tal disengaja pandangan mataku tiba-tiba terpanah, ketika melihat sosok wanita cantik, dihadapanku. di dalam benakq merasa, sepertinya dia adalah Cinta wanita yang slama ini aku cari sesuai lulus SMA Dulu. Nama aslinya adalah Cinta Pratiwi Sukmawati, dulu ia pernah mengiasi hari dan hatiku  hatiku dengan sejuta pengalaman dan rasa.. yang hingga saat ini sungguh sangat
tidak mudah untuk aku lupakan, seperti yang tertuang dalam syair sebuah lagu faforitku // terlalu indah di lupakan//terlalu sedih di kenangkan//setelah aku jauh berjalan//engkau ku tinggalkan.

Saat itu, jam yang ada di tangan ku menunjukan tepat pukul 12.00 siang,  itu berarti sudah wakutunya bagi kami para buruh sekupang untuk sejenak beristrahat dari pekerjaan kasar itu. aku berusaha menghapus lelahkku dengan merebahkan sebahagian tubuhku di depan halam sebuah ruko yang sedang kami renofasi. ruko itu milik salah seorang pengusaha kaca yang terkenal di kotaku, namanya H. Arya Panggalibuan, MM. Namun bagitu banyak masyarakat
memanggilnya dengan nama Pak Haji Kaca ya.. maklumlah beliaw menjadi kaya raya seperti sekarang ini, merupakan berkah dari berdagang segala jenis kaca.

Kucoba membuka lembaran demi lembaran kenangan ketika masih menempuh pendidikan di bangku SMA tempat aku memperoleh ilmu kurang lebih sekitar 10 tahun yang lalu ,  aku kembali terkenang saat pertama kali bertemu dngan dia, sungguh senyumnya yang khas dan anggun mampu meluluhkan hati dan perasaanku saat itu, ibarat sebuah lilin yang mudah meleleh karena di terpa panas yang luar biasa dhasyatnya.

kini di benakkupun berkata, dengan kondisiku yang penuh dengan hamparan semen cor... ini, apakah  aku mampu untuk menyapa dirinya ?yang sepertinya terlihat telah sukses menata hidup dan kehidupnya..dimasa sekarang ini...? sungguh aku tak kuasa membayangkannnya karena aku hanya seorang buruh semen cor yang tidak memiliki kemampuan untuk berdekatan dengan dirinya orang se jujurnya aku cintai. Saat itu perpisahan kami  terjadi di karenakan dirinya seusai pengumuman kelulusan SMA, akan melanjutkan study strata I nya di luar negri. ya.....  maklumlah Cinta itu termaksud orang Kaya di kota ku dirinyaadalah anak Wakil Walikota di daerahku.  

sambil menggenggam tangannku, cinta lalu menangis dan berkata " dy.. aku pamit ya... aku mau melanjutkan kuliah di jepang .. tapi jujur aku ngk bisa berpisah dengan kamu.. dy.. aku sangat sayaaaaaang bangat sama kamu "  kemudian aku menjawab " ia cin.. aku mengerti tetap kejar mimpi dan cita-citamu yakinlah akan cinta ini... suatu saat, jika kita berjodoh, kita akan di persatukan oleh Yang Maha Kuasa aku yakin cinta.. aku juga sayaaaaaang sama bangat kamu.." sambil menatab bulan dan bintang-bintang, aku dan cinta merasa bahagia saat itu.

Itulah penggalan kata-kata terakhir aku dan cinta saat aia izin mau berangkat ke jepang, di sebuah taman tempat biasa kami bertemu. walaupun demikian aku akui hingga saat ini pun, aku masih sangat menyayangi dia. aku sadar saat ini aku bukanlah siapa-siapa, aku hanya orang miskin yang memiliki cinta yang tulus kepadanya. aku hanya memiliki Allah di dalam hatiku. karena hanya kepada diriNyalah aku bermohon demi cinta ini...
***

harapan ku ketika melepaskan dirinya untuk melanjjutkan studi di luar negri , semoga ia mampu meraih segala mimpi dan cita-citanya hingga menjadi orang sukses dan bermanfaat buat sesamanya. atas dasar kesucian dan kemurnian cinta yang terjalin antara aku dan cinta, aku yakin bahwa hingga saat ini pun perasaan itu tidak akan berubah walaupun dia telah menjadi orang yang sukses.

setelah perpisahan itu, aku tidak pernah lagi bertemu dan berkomunikasi dengan cinta. hingga akhirnya aku bertemu dengan di a saat ini. Tanpa banyak membuang waktuku, tak lama aku  langsung bangkit dari peristrahatanku. menegur sapa dirinya yang berada di sebrang jalanan tempat aku bekerja. walaupun agak sedikit canggung dan malu-malu, aku tetap mencoba mengarahkan langkah kakiku untuk mendekatinya. dengan perasaan yang move on aku langsung berusaha menyapa dirinya. " Cin.. Cinta.....masih ingat dengan aku " tanyaku dengan suara yang lemah lembut menyapa cinta yang terlihat sedang termenung. walaupun kelihatannya aku ragu dan telihat canggung, aku terus berusaha menyembunyikan perasaan ragu itu itu dengan semangat move on aku berkata  di dalam hatiku "walaupun darah ku habis asalkan muka ku ku jangan terlihat pucat dan aku harus menyapa cinta, apa pun resikonya.

tanpa aku sadari sejenak aku mendengar suara merdunya cinta " kkkkamu.... ady... ya.....  Ady Pratama Suseno khan,,,? " serentak lalu tangannya langsung memengang tanganku. walaupun dia sadar tanganku masih kotor akibat campuran  semen cor ia tidak peduli karena kaget melihat diriku dia langsung memelukku " aku kangen sama kamu dy.... sudah lama aku ingin bertemu sama kami dyy...... " ujar cinta... air matakupun jatuh melihat kelakuan cinta
yang tiba-tiba memelukku. "cin.... jujur aku jga sangat rindu sama kamu.. semenjak perpisahan itu aku ngk pernah melihatmu hanya fotomu yang
aku punya dan itu aku masih simpan di dompetku cinta..." tanpa tersadar kami larut dalam pelukan itu. dialah cinta... wanita yang sangat aku cintai sampai saat ini. " gimana kabarmu dy,.....?, tanya cinta padaku dengan nada rendah aku menjawab pertanyaannya " alhamdulilah cinta seperti yang kamu liat sekarang..... aku baik baik saja.. kamu gimana kabarnya cin? sepertinya kamu  sudah menjadi orang sukses ya...? " tanyaku dengan lembut. " aku baik jg dy.." jawab cinta sambil tersenyum manis dia memberikan kartunamanya " Ini kartu manaku dy.. nanti kita komunikasi aja lewat nomor di kartu nama itu" katanya.

sejak pertemuan itu,hatiku sangat bahagia skali ketika bertemu kembali dengan sosokwanita yang telah lama aku rindukan di tambah lagi dengan smua kenangan yang pernah di jalani berdua sewaktu masih pacaran dulu, menambah kebahagiaan ku, karena cinta masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu dan akupun juga begitu. Tak mau larut dalam kebahagiaan itu, kemudian  aku berkata dengan cinta " cin...aku maw lanjut kerja dulu ya...ngk
enak sama mandor.. udah nungguin aku  " cinat sambil menjawab pertanyaanku dan mengungkapkan isi hatinya padaku " ia dy... ngk apa-apa aku mengerti kok..... kamu masih kerja......... maafin aku ya karena udah menyita waktumu beberapa menit... tapi jujur aku sangat senang bisa bertemu dengan kamu dy.. aku senang bangat.." lalu cinta melepaskan tanganku dan aku meninggalkan dirinya dengan senyumanku yang terbaik

kini aku kembali bertanya-tanya  apakah cinta sudah menikah atau belum? apakah cinta sudah mempunyai anak tau belum? rasanya aku malu untuk mengakui kalau ku sudah menjadi duda denagn 1 orang anak. Istriku meninggal dunia saat dirinya melahirkan anak pertamaku. Dinda Ayuda Pratama. kesedihan pun serentak menyelimutiku jika mengigat smua tentang mantan isrtiku yang tlah pergi meninggalkan aku.

sepeninggal istriku tercinta, saat itu aku blum jaga mendapatkan pekerjaan yang layak. dengan bermodalkan ijazah SMA aku berusaha mencari pekerjaan demi menghidupi anak semata wayang ku itu. saat itu aku merasa sungguh sangat malang nasipku ini yang tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. namun aku tepat ikhlas menerima nasip itu karena aku yakin allah akan memeriku yang terbaik! karena yang aku tau adalah pria baik akan selalu bersama wanita yang baik.

di samping aku menjadi buruh kasar di sebuah bangunan pak haji kaca, aku jga memperoleh penghasilan tambahan dari menulis artikel dan cerpern yang di muat di media cetak lokal di derahku.  alhamdulialah aku dapat melakoni semuanya dengan baik demi dinda buah hatiku dengan almarhun istriku

***

malam ini, aku putuskan akan bertemu dengan cinta dan memperkenalkan Dinda padanya. " cinta kmu ada waktu gk ktemuan malam ni...? "  itulah pesan singkat yang aku krim ke handphonnya cinta. tak lama kemudian handphonku pun berbunyi, dari nadanya sepertinya ada pesan yang masuk dan ternyata itu pesan dari cinta " ia bisa dy... kita ketemu di cafetaria dekat sekolah kita dulu kamu masih ingat kan 15 menit lagi aku kesitu ". melihat sms nya cinta
aku sangat bahagia skali.

dan akhirnya pertemuan malam itupun terjadi. aku bersama Dinda duduk di tempat biasa waktu pacaran dulu suasana cafetarianya blum berubah masih seperti dulu.. aku jarang berkunjung ke tempat itu karena takut teringat cinta ketika zaman SMA dulu. dari kejahuan nampak cinta dari depan pintu.. sambil menyapa ku " hay.. dy..udah lama menguungu? " tanya cinta dengan lembut. " ya dah lumayan nunggunya.. tapi aku slalu menunggu hingga kamu datang menemuiku " lalu dengan segera aku mengenaklan Dinda padanya " cin.. kenalkan ini anakku Dinda..."

ekpresi wajahnya CInta tiba-tiba berubah dengan nada rendah cinta berkata " dy.. kamu udah menikah...?" spontan aku menjawab " ia cin.. aku seorang duda.. " lebih lanjut aku menjelaskan tentang kejadian yang menimpa diriku dan suka duka membesarkan anak semata wayangku itu
mendengar kisah sekelumit kisah ku lalu cinta berkata " Dy... aku mohon  aku ingin hidup bersamamu dy... aku tak peduli sama orang lain aku sangat mencintaimu dari dulu hingga sekarang aku mohon di..." pinta cinta dan akhirnya cinta lah yang menjadi jodohku.

********
Akhirnya kami pun menikah walaupun tanpa restu orang tuanya.. akhirnya kami hijrah ke kota lainya demi kebahagiaan kami berdua. Kehidupannku bersama cinta sangatlah berbeda pada saat dengan istri pertamaku. sesaat setelah menikah aku bergabung dengan surat kabar dan di terima sebagai wartawan dan istriku cinta bekerja sebagai manejer pemasaran. kehidupankupun berubah hingga akhirnya aku memiliki 2 orang anak. yakni Dinda Ayuda Pratama, dan Aggas Prayuda wibawa.

SEKIAN...