Rabu, 19 Agustus 2015

Harga Semen di Batuatas Selangit

Harga semen di Kecamatan Batuatas, Kabupaten Buton Selatan selangit, Akibatnya warga Batuatas harus ke Baubau, untuk mendapatkan semen dengan harga terjangkau. 
La Oba, salah satu Konsumen semen di Batuatas mengaku kesulitan untuk memperoleh semen, " Saya harus memesan semen di Kota Baubau karena di Batuatas harga semen sangat mahal, " ujarnya.
Harga semen di Batuatas , saat ini mencapai Rp 100 ribu per sak atau naik Rp 5.000 per sak dari harga sebelumnya, sementara di Baubau harga semen berkisar Rp,64.000 s/d 65.000 per sak.
Lebih janjut La Oba menerangkan, mahalnya  harga semen tersebut, diakibatkan oleh damapak kenaikan harga BBM awal tahun lalu, sehingga berimbas pada tingginya biaya trasportasi untuk mendistribusikan semen di Kecamatan Batuatas, " Memang setelah bbm naik, harga semen juga naik, tapi mau diapa juga tranportasinya sangat mahal, karena menggunakan kapal laut " jelas La Oba kepada Wartawan Koran Sultra 20/8.
Meskipun demikian, La Oba mengharapkan semoga harga semen di Kecamatan Batuatas dapat kembali stabil, " harus ada campur tangan pemerintah untuk menormalkan harga semen di Batuatas, " tutupnya

Kamis, 13 Agustus 2015

Aku Orang BUTON

Ketika aku bangun dari tidur pagi ini
Kembali aku merasa disambut indahnya sang mentari
Hari yang indah, dengan suasana segar menyapa hati
Aku merasa, BUTON selalu cerah karena aku orang Buton

Voril Marpap, 130815

Selasa, 11 Agustus 2015

PANAMBA, Kerajinan Tradisional Yang Mendunia

Pengrajin Panamba SALIYA
Sejak zaman dahulu hingga saat ini, Kesultanan Buton telah banyak mewariskan benda-benda budaya dan aneka macam kerajinan tradisional yang sangat indah dan menawan. Salah satu karya kerajinan tersebut adalah PANAMBA (tudung saji) yang biasa digunakan oleh masyarakat Buton sebagai penutup talang haroa. Kerajinan tradisional yang populer dan telah mendunia ini, diproduksi oleh Saliya warga Kelurahan Melay, Kecamatan Murhum Kota Baubau.

Catatan : Voril Marpap

Panamba sering digunakan oleh masyrakat Buton sebagai sajian penutup makanan dalam berbagai gelaran adat dan budaya, seperti halnya haroa, pekakande kandea, dan pesta adat masyarakat kadie dalam wilayah Kesultanan Buton. Saat ini pemanfaatan panamba tidak hanya digunakan pada saat prosesi gelaran budaya saja, melainkan juga tela digunakan dalam suasana rapat, seminar dan diskusi publik dikantor kantor maupun di sekolah dan universitas.

" Panamba yang saya buat, ada 4 ukuran yakni ukuran besar, sedang, kecil dan yang paling kecil ukuran piring " ujar wanita paruh baya yang mengaku telah melakoni aktifitas merajut panamba sejak masih remaja. Adapun bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan panamba adalah daun kelapa tua dan  kulit pisang kering, " Biasanya dalam satu satu minggu saya dapat memproduksi 3 sampai 5 buah panamba, " ujarnya sambil menambahkan dari hasil kerajinan itupula, dirinya mampu membiayai kebutuhan keseharian keluarganya.

Dikatakan Saliya, saat ini, pamamba hasil kerajinannya, telah menjadi karya kerajinan tradisional kebanggaan masyarakat Sulawesi Tenggara, karena telah terkenal diseantero Nusantara dan bahkan dunia. " Alhamdulilah, panamba hasil karya saya ini, sudah banyak yang memesan, mulai dari orang-oroang propinsi hingga orang pusat di Jakarta, mereka langsung datang pesan disini, biasanya mereka itu dari Dekranas artis artis dan juga para turis yang datang berkunjung disini " tuturnya dengan senyumannya yang khas.

Kemudian lanjut Saliya, harga yang ditawarkan pun sangat berfariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 350.000 ribu rupiah, " Kalau panamba besar,, harganya Rp 350.000, yang sedang harganya Rp 250.000, yang kecil harganya Rp 200.000 dan yang ukuran piring harganya Rp 100.000, " ungkap Saliya sambil menambahkan panamba buatannya dapat bertahan hingga puluhan tahun sepanjang tempat penyimpanannya aman dari ganguan kutu dan rayap.

Dirinya pun menjelaskan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses kerajina terseubut adalah daung kelapa kering, kulit batang pisang yang dikeringkan, kaid beludru, manik-manik, jarum, gunting, pisau, plastik bening, parang dan benang jahit, " Pertama itu kita rangkai dulu bentuknya kemudian, sudah terbentuk lalu ditutup pake kain beludru warna merah lalu diberi manik-manik khas Buton, " ujarnya sambil menambahkan alat dan bahannya sangat mudah diperolah dipasar-pasar tradisional di Kota Baubau.

Namun dirinyapun tidak menampik bahwa, hingga saat ini pemesanan produk kerajinan buatannya sangat rendah, dan han tersebut merupakan kendala utama dalam memasarkan hasil produksi kerajinan tersebut "  masalahnya ini, pemesanan kurang, kecuali pada saat menjelang hari raya baru ada ada banyak yang pesan lagi, " Katanya, menurut dia, harus ada perhatian pemerintah untuk menopang tumbuh dan berkembangan kerajinan tradisional tersebut, " Kalau ada  modal dari pemerintah, itu lebih baik, " katanya saat ditemui diselasela kegiatannya.

Akirnya dirinya pun berharap, kepada pemerintah setempat dalam hal ini instansi terkait, untuk  dapat memperhatikan nasip para pengrajin tradisionail seperti dirinya sebagai para pelaku sekaligus pelestari kerajinan benda budaya lokal, yang ada di Kota Baubau" Ya... harapan saya semoga pemerintah dapat memperhatikan nasip para pengrajin panamba seperti saya ini, minimal bisa diberi modal usaha itu sudah cukup, " tutupnya. (Voril)

Minggu, 09 Agustus 2015

MCBKB Gelar Senam Pagi, Bagi Warga Metro

Kegiatan Senam Aerobik di Pelataran Masjid Agung Keraton Buton
Kegiatan senam pagi seyogyanya menjadi kegiatan akhir pekan yang menyenangkan bagi warga metro Baubau, hal tersebut sebagaimana dikatan oleh ketua Media Center Benteng Keraton Buton (MCBKB) wawan yang dijumpai disela-sela kegiatan," Insya Allah ini akan menjadi agenda mingguan, bagi warga metro Baubau yang ingin senam pagi dikawasan benteng keraton," ujarnya

Menurut wawan, dirinya bersama crew MCBKB lainya menggelar tersebut, demi mempererat silaturahmi diatara warga Baubau khususnya warga keraton, "Alhamdulilah masyrakat keraton sangat antusias mengikuti kegiatan ini, semoga kegiatan ini, menjadi sarana silaturahim yang efisien bagi seleluruh masyrakat metro baubau  khususnya masyarakat yang berdomisili di benteng  keraton  Buton," Harapnya

Lebih lanjut wawan menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan senam pagi tersebut dirinya bekerja sama dengan komunitas senam aerobik dan yoga Kota Baubau, " Instrukturnya itu ibu Cici, beliau adalah instruktus senam aerobik dan yoga yang sudah berpengalaman, " imbuhnya terakhir dirinya menghimbau kepada seluruh warga metro baubau jika ingin bergabung dalam kegiatan tersebut, dapat langsung ke pelataran masjid agung keraton buton di kawasan benteng keraton buton, di setiap akhir pekan. (Voril)