Kamis, 22 Februari 2018

Mengoptimalkan Akal Dalam Tuntutan Al-Qur'an

Catatan Jum'at Masjid Raya Baubau

Pertama Tama mari senantiasa berucap syukur kepada Allah SWT sehingga pada hari ini kita masih dapat bersama sama melaksanakan shalat Jum'at secara berjamaah di masjid kita ini.
Marilah senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT demi kesempurnaan hidup ini.

Shalawat dan salam tidaklah hentinya kepada Baginda Rasulullah Saw yang telah membawa kita kealam yang terang benderang, kepada keluarga dan para sahabatnya.

Hadirin Jama'ah Jumat Yang Dirahmati Oleh Allah'SWT

Sesungguhnya di dalam Al-Qur'an byk sekali perintah untuk mengoptimalkan akal kita seperti ayat yang pertama turun iqra mengajak kita untuk mengoptimalkan akal kita untuk membaca dan lain sebagainya. Q.s Al akan 1-5

Dari firman ini, sesungguhnya menyiratkan urgensi ilmu pengetahuan, dua ayat yang pertama perintah untuk membaca sebagai isyarat manusia adalah makhluk intelektual demi mengisi kehidupan ini baik tertulis maupun tidak.
Inilah sesungguhnya, mempersiapkan sumberdaya manusia yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan Al-Qur'an.

Ciri bangsa yang maju adalah mencintai ilmu pengetahuan yang akan menciptakan peradaban oleh karena itu peradaban masa depan adalah ditopang oleh nilai nilai spiritual itas demi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Semangat untuk meningkatkan kecerdasan intelektual sebaiknya menjadi catatan bagi kita semua, demi bangsa yang maju dan memiliki peradaban yang luar biasa.
Yang menarik adalah Al-Qur'an tidak di turunkan kepada Bangsa yang sudah maju melainkan kepada bangsa Arab yang saat itu masih byak yang bodoh.

Al-Qur'an sesungguhnya adalah kitab yang maha sempurna karena jika direnungkan apa yang dikatakan dalam Al-Qur'an sesuai benar adanya bagi orang orang yang beriman dan berpikir. Q.S. Yunus :6 Sabda Rasulullah, fikirkanlah oleh mu makhluk Allah dan janganlah kalian memikirkan dzat Allah karena tak ada sesuatu pun yang setara denganNYA.

Nabi Muhammad sesungguhnya cahaya didalam kehidupan, yakni rahmatanlilalamin, kemunduran yang dialami umat islam karena kurang mengoptimalkan akal dan terlena dengan kemewahan dunia. Q.S. Al Araf 179.

Kemampuan yang diberikan oleh Allah SWT memang terbatas namun kita masih membatasinya bagaikan orang yang tanpa daya dan tanpa usaha. Jgan sampai otak kita tertidur bagaikan boneka yang bergerak tanpa tujuan yang pasti. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam rangka memakmurkan dunia ini.

Wasslam