Senin, 30 Maret 2015

Lekaki Juara #Novel


ABDULLAH SANGAT senang sekali, ketika melihat anakya sedang berada diatas panggung seraya menerima penghargaan, sebuah piala yang sangat besar karena telah menjuarai lomba bernyanyi dangdut tingkat Kabupaten Buton. Ia tau betul perasaan anaknya yang sudah tidak sabar lagi ingin segera bertemu dan menunjukan piala tersebut kepada sang ibunda tercinta dirumah.
“ Sekali lagi, saya ucapkan selamat kepada ketiga peserta, yang telah memperoleh gelar juara, dalam ajang lomba dangdut ini, semoga menjadi motivasi bagi kita semua sehingga kalian para juara, dapat menjadi penyanyi dangdut professional yang akan mampu mengharumkan nama daerah dikancah nasional,“ Seru Bupati Buton dalam sambutannya, sesaat setelah membagikan piala kepada masing-masing juara.
Riuh serta tepuk tepuk tangan para penonton yang hadir dalam ajang tersebut, membuat suasana semakin megah dan meriah, semua yang terjadi pada saat itu, merupakan gambaran ekspresi kegembiraan yang tak terhingga bagi seluruh masyarat yang hadir untuk menyaksikan lomba dangdut tingkat di Kabupaten Buton.
Senyuman kebahagian tampak nyata diwajah masing-masing para juara. Itulah ekpresi terindah yang pernah dirasakan oleh Abdullah ketika ia melihat anak kebanggaanya tersenyum dari atas panggung impian. Hal tersebut membuat dirinya sangat bahagia menjadi seorang ayah dari penyanyi yang hebat.
Tampak dari atas panggung, lalu anaknya terlihat berlari menghampiri sambil memeluk sang ayah tercinta, yang sejak siang tadi telah lama mengamatinya dari belakang panggung.
Mata yang berkaca-kaca serta penuh haru bahagia membuat Abdullah juga ingin segera memberikan pelukan hangat bagi sang buah hati yang telah memberikan sebuah hadiah luar biasa karena telah bekerja keras dan berjuang demi mengangkat derajat keluarga.
“Tak usah tergesah-gesah begitu anaku, pasti sebentar lagi kita akan segera bertemu ibumu dirumah, Ayah sangat senanng sekali, Ayah bangga padamu Nak”
Suasana tersebut membuat mereka sangat gembira
“ Kalau terlalu terburu-buru, ayah khawatir jikalau nantinya kamu akan berpuas diri dan sombong lalu menjadi malas berlatih vocal, karena mengganggap dirimu telah hebat, tetap berusaha dan bekerja keras ya nak, ini merupakan awal yang baik bagi kariermu“
Anaknya (Rizal) sadar betul apa  yang dikatakan ayahandanya. Ayahnya khawatir kesombongan akan membuat dirinya berubah menjadi seseorang pemalas dan lupa diri.
“ Ia Ayah…” seru Rizal dengan nada lembut sambil memeluk ayahandanya tercinta. Mereka pun akhirnya meninggalkan panggung itu lalu segera pulang kerumah.
Dengan motor buntutnya, lalu Abdullah membonceng anak kebanggaannya itu, dengan penuh kebahagian mereka tersenyum disepanjang perjalanan.
Akhirnya merekapun tiba juga dirumah, Abdullah segera mengeluarkan kunci rumah, lalu membuka pintu.
Selama 1 tahun terakhir Rizal selalu berlatih vocal dibimbing oleh ayahnya, mulai dari teknik vocal, hingga cengkok khas music dangdut. Ayahnya adalah seorang penyanyi dangdut panggilan yang kerap diundang dalam berbagai hajatan pernikahan atau Ivent kampanye partai politik saat musim pemilu. Ayahnya juga dikenal memiliki suara merdu saking merudinya ayahnya selalu dipanggil untuk menghibur tamu-tamu dari Pemerintah Kabupatn Buton. Penghasilan yang diperolah Ayahnya hanyalah mampu memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Keluarga Abdullah bukanlah keluarga yang berada, meraka adalah keluarga yang sangat sederhana dan bersahaja.
Jam dinding telah menunjukan tepat pukul 01.00 Wita, Abdulah dan Rizal yang baru saja datang, lalu bersegera menemui sang ibunda tercinta. Namun, hasratnya itu, sejenak tertahan akibat melihat sang ibunda tercinta tengah terlelap dalam tidurnya. akhirnya kedua lelaki penyayang itu, bergegas untuk segera beristrahat dari lelahnya proses kompitisi yang sejak tadi siang telah menyibukkan mereka.
Sungguh indah rasanya, menjadi seorang pria juara, dapat dielu-elukan penonton, selalu mendapat sambutan hangat dari para penggemar, itulah yang membuat Rizal semakin bangga dan bahagia.
Begitu pula dengan Abdullah, hasratnya ingin menjadikan anaknya tampil dan menjadi juara akhrinya terjawab. Kerja kerasnya selama ini kini telah membuahkan hasil sehingga mampu membuat dirinya bahagia karena bakat bernyanyi dangdut yang dimiliki Rizal akhirnya mampu mengharumkan nama sekaligus mengangkat derajad keluarga dimanta masyarakat.
Sejak menjadi juara, Rizal menyadari, bahwa hal mempertahankan itu lebih sulit dari pada meraih, oleh sebab itu, bersama Ayahnya ia semakin rajin berlatih vocal, walaupun dengan peralatan yang paspasan dan apa adanya. Hanyalah sebuah gitar tua milik sang Ayah sebagai menjadi instrument yang selalu setia mengiringi latihan mereka.