Rabu, 18 Maret 2015

Cerpen : Sahabat Adalah Mutiara Hidup Part 1

Syawalandra Dan Sahabatnya

Sebelumnya...
Hari baru saja diputuskan oleh pacarnya secara sepihak, menurut mantan pacarnya sih, Hari adalah pria yang tidak mengerti sopan santun. Hubungan percintaan yang dialami hari hanya berlangsung 7 hari. Ya... namanya juga cinta..... ia datang dan pergi terserah yang punya hati hahahaha...., yang membuat semuanya bertambah parah, saat itu,  hari diputuskan melalui media sosial, betapa sedih hatinya melihat inbox di akun Facebooknya.. " Aku tak menyangka.. kamu pria yang tidak tau sopan santun... kita putuuuuuuuuuuuuuuuuusssss.. " itu bunyi inboxnya. Sentak mata hari melotot, dirinya merasa tidak percaya cinta yang baru dibinanya itu akhirnya kandas di tengah jalan.

Pengalaman Indah yang kutemukan saat ini, mungkin adalah sebuah balasan dari kesedian yang sedang melanda diriku Lamunannkupun, spontan membuatku mampu menghapus jejak tentangmu. Aku tak tau, apakah aku masih ada di dalam hatimu ataukah tidak, namun dihati kecilku selalu saja membisikan kata "Akan aku kenang dia sebagai jiwa yang tak pernah hilang" (Hari Lembu).

***

" Hari.. apapun yang dia katakan anggap saja itu adalah motivasi. kawan" kata Ancha sahabat karibku
sambil tersenyum aku menjawab " Ia Anca.. aku sih mengganggapnya sebagai likaliku hubungan cintaku.. hehehe " " Nah bgitu donk.. harus mampu move on... kawan hahahaha " seru Ancha " iaia... hahahahaha...." kami pun berdua tertawa dengan terbahak bahak. Baik lah kawan, Ancha adalah sahabat sejati ku semenjak duduk di bangku sekolah menengah kejuruan. Kami berdua sangat lah akrab kawan, sebagai sahabagt sejati, saking akrabnya kami selalu berbagi kisah dan cerita tentang percintaan kami berdua. Itulah indahnya sahabat kawan selallu menjadi pemberi motivasi dalam segala suasana.

Saat itu, Aku dan Ancha sedang berada di sebuh rumah makan, rencananya sih aku mau curhat bareng sahabatku itu, tapi alhamdulilah curhatannku mendadak terlupa karena kehadiran kawan lama tanpa disengaja. Dari kejauhan nanpak sesosok wanita cantik dengan paras anggun sedang menghampiri kami berdua, rasa-rasanya aku mengenal dirinya, semakin mendekat hati ini semakin deg degan, sekiranya sudah hampir 10 tahun kami tak bersua.

" Hari.... Ancha.... masih ingat aku ngk...? " seru wanita cantik itu, " hmm... kamu Irma ya...>" jawab Ancha.. " Ia.. Apa kabar kaliaann.. hahaha... ngk sengaja ketemu di tempat ini ya.. " jawab Irma.. kemudian tanpa menunggu lama aku langsung mempersilakan Irma duduk di samping kami berdua " ayo silahkan Irma duduk bareng kami disini... udah lama ngk ketemu yaa,,, hahahaha.." kataku.

Obrolan kamipun semakin mantap, hingga sejenak persoalan cita yang sedang melanda diriku hilang tanpa bekas. Akhirnya aku harus mengakui kawan wajahnya yang menari-nari didalam ingatanku, sejenak terlupakan lalu tergantikan oleh senyuman para sahabatku itu. Aku sangat bahagia sekali, ketemu sahabat lama, karena saat itu, selepas lulus sekolah Irma langsung berangkat ke luar kota untuk melanjutkan pendidikan. sedang aku dan Ancha memilih melanjutkan pendidikan di tanah kelahiran.

"Hari.. mana kacamatamu dulu yang gede itu hahahaha..." bercanda Irma padaku.. " Alhamdulilah.. aku udah musnakan diganti sama lensa mata jadi ngk kelitan cupu lagi kan.. hehehehe" jawabku, " owh... pantasan kamu keliatan tambah tampan, dulu aku kenal kamu pake kacamata skrang udah ngk lagi hehehehe keren bro.. hahahaha " seru Irma..dengan senyuman " ia ..dulu kan aku tak dapat hidup dengan kacamata itu.. nah skrang aku udah memuskannnya hahahaha.." jawabku..

Namanya juga sahabat kawan, segala perubahan yang terjadi membuat kita semakin senang membahas perubahan itu. Itulah sensasinya bertemu kawan lama, apapun yang di bicarakan selalu saja menyangkut masa lalu baik itu sedih bahagia canda tawa dan lain-lain. " oh ia kamu semakin cantik saja Irma..." seruku merayu.. " Akh... biasa aja kok Ri... aku masih seperti yang dulu..." ujar Irma, " Ngk... sumpah irma kamu tambah cantik... " seru Ancha...

Memang harus diakui kawan, kecantikan Irma mampu membuat kami berdua terpana, tanpa sadar kekeguman kami itu mampu membuat gerogi, aku dan Ancha tiba-tiba menjadi kompak sambil berkata " Irma... apa kamu sudah punya pacar...?" spontan mata kami berdua pun saling bertatapan.. lalu aku berkata kepada kedua sahabatku itu "lho.. kok kita bisa kompak ya....hahahahahahaha" . Tanpa disadari insiden itu mampu membuat kami bertiga tertawa terbahak-bahak dan semakin meleburkan suasana keakraban dihari itu.

Tak terasa sudah 4 jam kami berada di rumah  makan itu, semua yang terjadi ketika masih dibangku sekolah itu mampu memberikan spirit motivasi bagiku. Memang aku akui tidak ada hubugan yang paloing membahagiakan selain persahabatan. Mulai hari itu aku yakinkan kembali didalam diriku bahwa sahabat akan selalu ada didalam suasana apapun. Karena sahabat adalah saudara kita, rekan kita sekaligus partner kita yang paling baik didalam dunia ini. Sahabat adalah mutiara hidup yang mampu memberikan warna disela-sela kehidupan. (Voril Marpap)