Minggu, 28 Januari 2018

Review Film Dilan 1990

“Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalo sore. Tunggu aja.” (Dilan 1990) menurut ku, ini adalah rayuan maut yang mampu menggetarkan setiap hati wanita.

Oleh : Voril Marpap

 Potongan dialog yang romantis itu, sanggup membuat riuh penonton se isi bioskop cinemaxx menggema. Sejak awal adegan penonton telah disuguhi adegan demi adegan romantis bagaimana Dilan (pemeran utama pria) melancarkan serangan rayuan maut kepada Milea (pemeran utama wanita), untuk mendapatkan perhatian sekaligus hatinya.

Inilah kisah cinta anak muda zaman 90an, dimana handphone dan gadget bukan suatu kebutuhan yang teramat sangat untuk berkomunikasi, melainkan menulis surat dan menggunakan telepon umum, penonton berhasil disuguhi pemandangan khas anak muda 1990an.

Milea adalah siswa baru di sekolah Dilan, ia pindah dari Jakarta ke Bandung karena ayahnya di pindah tugaskan ke Bandung. Ayahnya milea seorang Tentara dan ibunya adalah seorang mantan vokalis band pada masanya. 

Begitu pula dengan Dilan, ia juga anak seorang tentara yang sangat cerdas dan puitis, dia suka membuat puisi untuk Milea, ibunya orang Aceh yang memiliki logat khas orang Sumatra.

Mereka berdua dipertemukan saat awal masuk sekolah lah,  dan jalan itu mereka nama jalan Dilan dan Milea itulah Dilan anak yang kreatif dan penuh dengan kata kata puitis sehingga Milea sulit untuk tdk mengingat Dilan.

Milea memiliki kekasih di Jakarta namanya Beni, pria kaya yang kasar dan suka menghujat wanita, pernah mengatai Milea pelacur membuat dia harus menelan pil pahit putus dari Milea, segala cara ditempuh untuk balikan dengan Milea namun Milea terlanjur kecewa.

Dilan pernah berkata kepada Milea, "Milea jgan bilang aku ada yang menyakiti mu, nanti besoknya orang itu akan hilang" (Dilan 1990) ini ungkapan yang serius beruntung Dilan tak bertemu dengan beni klw seadainya bertemu dilan akan membuat beni hilang dari muka bumi. Hinga akhirnya Milea dan dillan jadian setelah Anhar (teman sekolah Dilan yang nakal) menampar Milea di kantin luar sekolah.

Kejadian itu, membuat dilan marah besar hingga saling adu jotos antara dilan dan Anhar tak terelakkan hingga keduanya babak belur, lalu Milea mbawanya ke kantin luar sekolah untuk mengobati lukanya, dan dari situlah cinta mereka berdua dimulai.. (bersambung di Film Milea 1991)

Film bergenre remaja ini, untuk diketahui diproduksi oleh Falcon Picture, hingga saat ini (5 hari penayangan) penontonnya telah mencapai anka 1juta penonton diperkirakan masih akan bertambah lagi dihari hari berikutnya. Sebagai pelengkap berikut proklamasi hari jadian Dilan dan Milea,

Proklamasi

Hari ini, di Bandung, tanggal 22 Desember 1990, Dilan dan Milea, dengan penuh perasaan, telah resmi berpacaran.

Hal-hal mengenai penyempurnaan dan kemesraan akan diselenggarakan dalam tempo yang selama-lamanya.