Selasa, 07 April 2015

Geliat Kota Baubau, Raih Adipura

Gotong Royong Demi Adipura
Pemerintah pusat, melalui Kementrian LIngkungan Hidup, sejak tahun 1986 telah melaksanakan program Adipura. Adapun focus penilaian adipura ini adalah, dalam rangka mendorong kota-kota di Indonesia menjadi kota yang bersih dan teduh. Peserta progran adipura ini, diikuti oleh seluruh wilayah Kabupaten Kota yang ada di Indonesia yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan. Adapun progran Adipura tersebut dibagi dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk yaitu ketegori Metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa), Kota besar (5.000.001 s/d 1.000.000 jiwa), Kota Sedang (100.001 s/d 500.000 jiwa) dan Kota Kecil (100.000 jiwa).
Pemerintah Kota Baubau melalui program Tampil Mesra (Tampil Mensejahterakan Rakyat), sejak 2 tahun terakhir telah gencar melakuakan pembenahan di bidang kebersihan Kota demi meraih Piala Adipura. Dalam hal ini focus pada program Adipura dalam kategori Kota Sedang, Pemerintah Kota Baubau terlihat, sangat bersungguh-sungguh untuk menjadikan Kota baubau sebagai kota Bersih dan teduh sehingga mampu meraih Piala Adipura yang sejak lama diidam idamkan. Hal tersebut terlihat ketika seluruh  perangkat SKPD baik yang berstatus Karyawan Honorer hingga Pegawai Negri Sipil rame rame turun kejalan untuk bergotong royong membersihkan kawasan kota sebagai syarat utama untuk meraih piala Adipura.
Seperti halnya Kantor Kecamatan Wolio, senin, (6/4) telah melakukan program kerja bakti bergotong royong membesrihkan kawasan jalan utama Imam Bonjol sambil mengecet trotoar. " Mulai dari tadi pagi pukul 8.00 kami telah kerja bakti dikawal langsung oleh pa camat wolio, " Ujar Laode Hanafi karyawan Honorer kantor kecamatan wolio. Disamping itu pula, karyawan honorer Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Baubu, malakukan aksi bersih-bersih disepanjang Jl Sultan Hasanuddin di depan hotel Ratu Rajawali dan Kawasan Lippo Plaza Buton sehari setelahnya.
Sebelumnya, sebagaimana yang dilansir oleh sindonews bahwa Kementrian Lingkungan Hidup akan meningkatkan kiteria penilaian Aipura, Menurutnya, dalam pengelolaan sampah, indikator utama yang jadi penilaian adalah bagaimana suatu daerah mengelola sampahnya (manajemen persampahan), dimana harus ada bank sampah, pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). disamping itu pula, indikator penilainya itu tidak hanya masalah sampah saja tetapi juga air, udaram dan ruang terbuka hijau. (Voril Marpap)