Selasa, 27 Januari 2015

Selamat Menenpuh Hidup Baru Melyawati Sudin W

Kedua Mempelai Setelah Akad Nikah di Dampingi Oleh KUA Kec, Murhum/Batupoaro
Tepat Pukul 08.00 pagi dihari Senin, 26 Januari 2015 sebuah babak baru kehidupan sang ponakannku tercinta Melyawati Sudin W (24) akhirnya dimulai. Saat ini dirinya telah resmi dipersunting oleh seorang pemuda sederhana asal negri Kapontori yang bernana Yusuf Sariadin (24) dikediaman kami Jl. Dr Wahiddin No. 75 Kota Baubau. Aura kebahagiaan terpencar jelas dari raut wajah sang pengantin, kami sekeluarga pun sangat senang dan terharu melihat anak/keponakan kami tercinta akhirnya bersanding mesra di pelaminan.

Ada segelintir harapan yang sangat besar kembali tercurah dari peristiwa yang sakral itu. Dimana harapan besar tersebut akhirya resmi menjadi sebuah perekat semua keluarga khususnya keluarga mempelai wanita yang ditandai dengan hadirnya sosok suami idaman didalam kehidupan anak/keponakan kami. Sebuah harapan tentang indahnya bagaimana membina kehidupan yang saling mencintai dan saling menyayangi satu sama lain hingga akhirnya mampu memciptakan keluarga yang madhani, harmonis, sakinnah, mawaddah, dan warahhmah.

Didalam tradisi keluarga besar kami, dalam rangka menuju kehidupan keluarga madani, ada beberapa pesan penting yang harus diperhatikan bagi pasangan suami istri yang akan berkomitmen menjalani kehidupan rumah tangga. Beberapa pesan tersebut mampu dijelaskan secara detail tentang bagaimana cara menuju kehidupan keluarga madani sebagaimana yang termuat didalam buku pedoman rumah tangga yang digunakan dalam lingkungan sendiri karya Drs. Habirun orang tua kami tercinta.

Didalam buku tersebut beliau menjelaskan bahwa, kedua mempelai masing-masing suami dan istri harus menyadari sepenuhnya bahwa manusia itu adalah makhluk ciptaan yang maha kuasa Allah SWT, dan manusia itu adalah mahluk yang paling mulia. Maka dari pemaham itulah yang menjadi tonggak awal lahirnya hubungan rumah tangga yang haronis sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia yang berrakhlak mulia dan bermartabat yang baik.

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara membangun kehidupan manusia yang berakhlak mulia dan bermartabat baik itu? intinya adalah komunikasi dengan mengedepankan musyawarah dan saling mengasihi, menyayangi dan menghargai antara sesama manusia. Maka dengan sendirinya karakter keluarga harmonis akan segera dimiliki namun dengan beberapa catatan yakni masing-masing pasangan suami istri harus saling mengasihi saling mencintai saling  menghargai dalam susah maupun duka tidak ada perbedaan satu sama  lainya. 

Disamping itu pula, pasangan suami dan istri seyogyanya harus mempunyai sifat yang mulia yakni anak-anak disayangi, sesama dihargai dan orang tua dihormati inilah yang menjadi kata kunci kesuksesan manusia didunia bahkan diakhrirat kelat. Dengan mempraktekkan hal tersebut maka apabila dikemdian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka semua persoalan tersebut harus diselesaikan dengan mengedepankan musyawarah, saling menghargai dan saling menghormati sehingga tidak saling mengecewakan. 

Memang harus diakui, statman tersebut sangatlah mudah untuk diucapkan namun pada praktennya saling menghargai, menghormati dan tidak saling mengecewakan itu sangatlah sulit untuk dilakukan tetapi harus diyakini bahwa pada dasarnya tidak ada yang sulit apapun selagi kita mau menjawab kesulitan itu sendiri. Akhirnya tiada kata yang terindah yang patut kami ucapkan hanyalah bersyukur alhamdullahirabbilalamin Tidak ada manusia yang sempurna, namun kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Maka dari itu sebuah motto yang harus diwujudkan didalam kehidupan sehari-hari bagi pasangan suami istri keponakanku tercinta adalah "Anak-anak disayangi, sesama sebaya di hargai dan orang tua di hormati"

Salam Hormat.
Voril Marpap