Kamis, 12 Desember 2013

My News Report

Jono Ketua Ikatan Mahasiswa Lapandewa
Ikatan Mahasiswa Lapandewa Desak Pemekaran Busel

PASARWAJO - Ikatan Mahasiswa Lapandewa dalam rangka turut memperjuangkan nasip pemekaran  Buton Selatan (busel) untuk menjadi Daearah Otonom Baru (DOB) di Propinsi Sulawesi Tenggara terus di suarakan, dalam hal ini mereka mendesak Bupati Buton Untuk segera memproses pemekaran khususnya kabupaten Busel. Hal tersebut terungkap bagaimana di katakan oleh La Jono Ketua Ikatan Mahasiswa Lapandewa Kamis 12/12, "Kami dari Ikatan Mahasiswa Lapandewa, mendukung statmen Wakil Ketua DPRD Kabuapten Buton Aliady, yang slalu mempresur pemekaran ini, oleh karenanya melalui kesempatan ini kami mendesak Bupati Buton untuk segera memproses pemekaran Busel sesuai dengan janji politiknya pada saat kampanye" ujar Mahasiswa semester akhir Universitas Dayanu Ikhsanuddin Fakultas Sosial Politik.
Kemudian masih Kata Jono, dirinya sangat memberi apresiasi positif bagi rekan-rekan seperjuangannya yang telah mati-matian melakukan aksi selama 2 pekan lamanya di kantor DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara awal pekan lalu, "Saya sangat bangga kepada rekan-rekan para pejuang pemekaran busel dikendari, hal tersebut adalah presur yang sangat baik dan tentunya harus slalu mendapat dukungan masyarakat, sehingga harapan dan cita-cita kita semua dapat terwujud sebelum akhir tahun ini, yakni berdirinya kabupaten buton selatan di propinsi sulawesi tenggara," katanya sambil mengaku dirinya sebagai putra daerah Busel akan terus mendukung segala proses yang berkaitan dengan proses pemekaran busel.
Sebelumnya, sebagaimana ang dilansir oleh baubau pos awal pekan lalu, Aliady Salah satu unsur pimpinan DPRD yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton mengatakan Kabupaten Buton Selatan di harapkan akan mekar menjadi DOB akhir tahun ini, " kita  mengharapakan kepada Bupati dan Gubernur agar sebelum penutupan sidang tanggal 20 desember mendatang, harus betul-betul ke Jakarta untuk memposes pemekaran itu," ujarnya sambil menambahkan bagi seluruh masyarakat yang mendiami jazirah Kabuapten Buton Selatan untuk selalu berdoa sehingga apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat dapat terealisasi. (voril)

========================================================================= 


Bupati Umar Samiun
Masyarakat Buton Tanggapi Gratifikasi Umar Samiun

Pasarwajo -  Menanggapi Pemeriksaan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun, SH sebagai saksi terkait dengan dugaan pemberian gratifikasi kepada tersangka AM beberapa waktu lalu,  mengundang perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Buton Kamis 12/12.
Arifin Ilhap salah satu pengusaha asal pasarwajo mengatakan pemeriksaan Bupati Buton beberapa waktu lalu merupakan bagian kecil dari kerja nyata Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) dalam proses pemberantasan korupsi di Indonesia, " Saya melihat sejauh ini, KPK sangat profesional dalam bekerja, di periksanya Bupati Buton sebagai saksi, menurut saya itu adalah proses dalam mengungkap dugaan gratifikasi yang di berikan oleh Bupati kepada AM," Ujar Arifin Ilhap
Hal senada juga di katakan oleh, Wa Ode Nur Nia warga Desa Dongkala Kecamatan Pasarwajo ini mengaku sangat puas dengan kinerja KPK yang akan memeriksa Bupati Buton sebagai saksi, " Kalau Bupati Buton di periksa KPK sebagai saksi, itu berarti KPK ingin memperoleh informasi dari Bupati Buton terkait hal tersebut, saya secara pribadi sangat mendukung KPK dalam rangka memberantas korupsi di indonesia, saya rasa kinerja KPK hingga saat ini sangat memuaskan" Ujarnya.
Lain halnya dengan La Huru, Mantan Kepala Desa Burangasi Dua periode itu memiliki pandangan yang berbeda. Pada kasus ini dirinya merasa yakin jika Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun tidak akan terbukti memberikan gratifikasi kepada tersangka AM, " Saya tau Bupati Buton itu orang baik, semoga saja beliau tidak terbukti memberikan gratifikasi," ujar La HUru.
Merebaknya pemeriksaan Bupati Buton oleh KPK beberapa waktu lalu, saat ini tengah menjadi obrolan yang sangat dan populer  dikalangan masyarakt Buton hari ini. Amatan wartawan Baubau Pos, selama pemberitaan tersebut merebak, hal tersebut telah menjadi perdebatan yang hangat dilapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Buton (voril)