Rabu, 21 September 2016

Cerpen : Kisah Di Balik Jendela

Baubau Oh Baubau Riwayatmu Kini

Selalu saja ada yang membuat saya penasaran padanya, mulai dari tingkah lakunya cara bicaranya dan tatapan matanya mampu membuah hatiku bergetar. Dia adalah Anne wanita yang bekerja sebagai petugas pencatat sturk pembelian air PDAM Koperasi.

 " Maaf mbak, saya ingin bayar air, bulan ini kira-kira brapa ya.." tanyaku dengan senyuman. Dengan tatapan mata yang sayup Anne menjawab " Ia, coba lihat stuk pembayaran bulan lalu..? " jawab Anne dengan suara yang lemah lembut.
Aku langsung menjulurkan struk pembayaran air tersebut dari sela-sela jendela tempat pembayaran Air PDAM. Dengan detil, aku selalu mengamati setiap gerak matanya, raut wajahnya serta senyumannya, aku akui mampu membuat hatiku terpana, sehingga mampu menghadirkan getaran-getaran aneh di dalam dadaku.

Aku sadar kawan, ini adalah cinta, rasa dimana aku ingin selalu melindunginya, rasa ingin selalu bersamanya dan rasa bahagia bisa berbicara sambil berdekatan dengannya. Namanya juga usaha aku selalu berusaha menebar wajah sumriangah di depannya, sambil berkata,

" Maaf apa boleh aku minta nomor Hpnya, " tanyaku dengan nada pelan, dengan spontan ia langsung mengambil kertas kecil lalu menuliskan nomor Hpnya, " Ini nomor Hpku kalau ada urusan mengenai pembayaran air hubungi saja aku di nomor itu, " Katanya sambil menebar senyuman manis padaku..

Jujur kawan, saat itu hatiku sangat senang sekali, betapa tidak, dengan mudahnya aku memiliki nomor HP sang wanita impianku, syukur alhamdulilah, Akh.. akan aku simpan segera nomor itu, kemudian aku akan hubungi dirinya dilain waktu.

Tanpa terasa, Anne pun telah berhasil mencetak struk pembayaran airku untuk bulan ini, " Maaf , dengan pak Gatot ya... humm.....jumlahnya Rp234.000, " Katanya, " Bukan mbk, saya Fajar anaknya pak Gatot, saya masih jombloh nih.. hehehehe " Jawabku dengan senyuman.

Mendengar kata-kataku Anne tersenyum sambil tersipu malu, "Akh.. bisa saja kamu Jar, mari uangnya biar saya kembalikan, oh ia Namaku Anne slam kenal ya... " sambil menjulurkan tangannya, kami pun bersalaman lalu berkenalan, jujur kawan, itu adalah moment terindah yang sangat membuat aku bahagia.
***
Hari mulai memjelang sore, matahari mulai menghilang dan langitpun perlahan mulai berubah warna kemerah merahan, hatiku kembali kepikiran olehnya, ternyata kisah di balik balik jendela ini mampu menyita perhatianku. Aku sadar, saat ini aku sedang di landa asmara, dimana aku ingin selalu melihat wajahnya aku selalu teringat pada.

Oh... Anne, segeralah kesini sambut hatiku dengan senyuman, sehingga kau tau betapa aku selalu memikirkan kamu,  aku akan selau ada disisimu disaat engkau membutuhkannku. Itulah jeritan hatiku yang membuat suasana malam minggu kali ini menjadi indah berwarna, semua karena Anne.

Mulai aku keluarkan dari saku celanaku, sebuah hand phone merek nokia yang selalu menemaniku untuk berkomunikasi, aku mulai mencatatat dan memasukan nomor HP Anne, lalu dengan tergesa-gesa perlahan namun pasti, aku langsung mencoba menghubunginya.
 **
Sementara itu, Anne yang baru saja beranjak pulang kerumah, sontak kaget mendengar bunyi dering hp miliknya, " Hallo Asslmualaikum, ada yang bisa dibantu, ?" sapa Anne , " Ia aku Fajar, skarang aku udah di depan kantor koperasi, aku antar pulang ya.?" ujar Fajar, " ngk usah mas saya bisa sendiri, " jawab Anne, Namanya juga usaha apapun pasti akan diusahakan demi menaklukan kekasih hati.

Masih didepan kantor koperasi, sungguh benar adanya Fajar sudah dalam posisi siap dengan motor miliknya, dalam hatinya Anne berbisik Aneh bangat ada orang seperti dia,seperti tak pedulia ia lalu menulis SMS kepada seseorang , " Hay mbk Anne aku antar pulang y..? " sapa Fajar dengan senyuman.

Dengan tersipu malu Anne menjawab, " Maaf mas, ngk usah repot-repot, " tanpa berpikir panjang Fajar terus berusaha menyakinkan Anne untuk mau boncengan dengannya. Walaupun Anne agak terganggu dengan ulah Fajar namun ia berusaha kopeeratif untuk selalu melayaninya dengan baik.

" Pip...piiiiiiiiiiipp...................piipp... " Bunyi klakson sebuah mobil sedan tepat di belakang Fajar membuat ia kaget, " Woi.. biasa aja donk.." ujar Fajar dengan kesal, mobil itu tiba-tiba berhenti lalu mematikan mesinnya.

Dari  mobil sedan itu turun seorang pria berkacamata hitam rambut ikal dan penuh jambang, lalu menghampiri Fajar sambil berkata, " Maaf mas kenalkan saya Briyan.. suaminya Anne" sambil menjulurkan tangannya, lalu ia berkata,

 "Terimakasih sudah mau berniat baik mengantarkan istriku pulang kerumah, namun sayapun tidak mau ketinggalan untuk mengantarkan istriku pulang, " katanya.

Fajar " .../#%@^@^@&@&&" keliatan Bingung sambil merasa malu ketika mengetahui bahwa Anne sudah menikah, ia pun menunduk dan segera bergegas meninggalkan mereka berdua.

Cerpen Oleh : Voril Marpap 21092016