Rabu, 04 Februari 2015

Cerpen : Ada Kesedihan Di Cafe Wantiro

Apakah Itu Takdir..?
Dalam hatiku berpikir apakah aku, akan mampu memberikan semua apa yang diinginkannya? sebelum akhirnya aku terlambat! sebuah tanda tanya bersar mendera naluriku. Aku akui kawan, aku hanyalah seorang karyawan biasa yang tidak memiliki apa-apa, tapi aku punya rasa kasih sayang yang kuat untuk selalu berada disisinya. Namun takdir berbicara lain sehingga aku harus menerima semua yang terjadi dengan ikhlas

**
"z..ztt...zzztt...zztttt...." handphone disaku celanaku tiba-tiba bergetar, disaat aku sedang melakukan rutinitas pekerjaanku disalah satu perusahaan swasta di Baubau. Sungguh berat rasanya kawan, ketika kumelihat panggilan itu, ternyata dari Rina wanita yang sangat aku cintai. Entah mengapa kawan, setelah perdebatan kemarin hatiku merasa gelisah... jujur aku masih sangat marah padanya.

Kini untuk yang ke 10 kalinya, handphone ku kembali bergetar, rasa amarah yang mendalam memaksaku diam tak bersuara. Dalam benakku berkata ingin ku beri pelajaran dia, bahwasanya kesalahan kecil tetaplah sebuah kesalahan, yang harus diakui hingga akhirnya kita mampu menyadarinya. Namun kemudian kembali aku tersadar, harus berapa lama lagi aku terdiam seperti ini, karena sesungguhnya hal tersebut tidak akan menyelesaikan persoalan yang terjadi.

Akhirnya aku putuskan, untuk berhenti sejenak dari rutinitasku lalu kemudian mencoba meladeni kekasih hatiku itu, "Ia.. Asslamualaikum...De'.. maaf yaa aku baru sempat mengangkat handphonenya" jawabku dengan nada yang agak melemah. "Walalaikumsalam, sebelumnya aku minta maaf ka' aku mau ngejelasin persoalan kemarin itu ternyata salah paham " Katanya. "Maksud kamu apa De' " Kembali aku bertanya padanya. " Maksudya... aku belum tau bahwa apa  yang selama ini kakak lakukan semuanya demi aku.. sekali lagi maafin aku  y kak.." katanya. "Syukurlah kalau kamu sudah memahaminya..de, ya udah sampai ketemu nanti malam ya.."."Ia kak.. ktemu ditempat biasa aja..., sampai ketemu lagi kak..". " ia De.. " lalu aku langsung menutup telfonnya dan segera melanjutkan pekerjaanku.

Melalui percakapan singkat itu, akhirnya hatiku kembali tersenyum Dalam benakku berkata Syukuralhamdulilah, akkhirya dia telah menyadari bahwa inti dari perdebatan kemarin adalah kesalah pahaman, hingga akhirnya hatiku merasa sangat senang sekali. Tapi aku harus realistis bahwa yang menjadi penentu itu, adalah pertemuan sebentar malam semoga mampu mengembalikan semuanya.
***
Hari semakin sore Mataharipun mulai memerah, pertanda malam akan segera menyelimuti bumi. Hatiku semakin gelisah memikirkan kejadian tadi pagi. Aku bertanya di dalam hati apakah yang membuat dia sadar secepat itu? kembali hatiku bertanya apakah aku akan mampu membuat dia tersenyum kembali? ini merupakan akibat dari pertentangan bathin karena tingginya egoisme yang pada akhirnya mampu membuat semua yang indah menajdi hancur lebur berantakan.

Akhrinya, selepas bekerja aku langsung bergegas kembali kerumah untuk segera memenuhi janji akan bertemu hari ini. Tetapi didalam benaktu sepintas merasa ada yang ganjil didalam diriku, setelah selesai berbicara dengan Rina lewat telpon, aku tak tau kawan apakah aku yang sudah tidak sabar menunggu pertemua malam itu, ataukah ada sesuatu yang akan terjadi. Entahlah kawan aku tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku saat ini. Namun harus aku buang semua firasat itu dan segera focus pada pertemuan sebentar malam

Telah kupersiapkan diriku segagah mungkin, harapanku semoga dengan penapilanku kali ini dapat membuat dirinya terkesan. Apapun yang terjadi aku telah siap menerimanya  kawan, karena pada dasarnya kesetiaan dan kesungguhan hati untuk memilikinya menjadi penetu dari segala proses yang dihadapi. Inilah bagian dari perjuanganku kawan, semoga semuanya akan baik - baik saja sehingga apa yang menjadi targetku akan terpenuhi yakin dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik ada cita-citaku.

Kumulai bergegas menuju motor buntut miliku, terlihat jam ditanganku telah menunjukan pukul 19.00 wita itu artinya sesuai perjanjian kita akan ketemu disebuah cafe milik sahabat kami namanya Wantiro Cafe. Untuk diketahui bahwa Wantiro Cafe memiliki tempat sangat indah diatas sebuah bukit. Dari atas bukit itu cinta kami berdua bersemi indah nan romantis tempat itu, makaya kami berdua menjadikan tempat itu sebagai tempat favorit kami berdua disamping murah karena milik sahabat sendiri (hehehehehe ^_^).

Tak sampai 10 menit aku tiba di Wantiro Cafe, aku langsung menunggu ditempat biasa, namun tiba-tiba sahabatku Ridho langsung menyapaku,
"Hey kawan, baru kelihatan apa kabarnya.." Sapa sahabatku itu
" Ia biasa baru pulang dari kerja, " jawabku
" Hahaha pasti mau ketemuan lagi ya.. ^_^" becanda ridho padaku
" yaaa iaalah.. maw ngapain lagi kalw tidak janjian sama dia hahahaha" jawabku
tawapun mengalir kencang hingga tak sadar kami berdua larut dalam canda tawa sebagai seorang sahabat yang sejak lama baru bertemu.

Setelah 1 jam menanti di cafe itu, hatiku semakin gelisah lalu aku mengambil handphone ku dan segera meneleponnya. kupencet nomor handphe kekasihku itu dan ternyata...." Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif bla..bla...bla..." entah mengapa kawan hatiku semakin gelisah tak menentu mengapa Rina sebegitu teganya mengnonaktifkan hadphonenya setelah kita janjian tadi pagi. Aku sms sudah dua puluh kali tak pernah ada balasan rasa jengkel yang sangat mendalam menyelimuti hatiku... dan akhirnya aku putuskan untuk tidak pulang sehingga hari itu aku langsung putuskan untuk  menginap di cafe wantiro bersama sahabatku.
***
Tepat pukul 00.00 wita handphone ku berbunyi dari nadanya terdengar suara nada pesan masuk, hatiku yang merasa jengkel bin dongkol memutuskan untuk mengabaikan sms masuk itu. Aku tidur dan tak menghiraukan, melihat tingkahku yang cue itu Ridho sahabatku mencoba mengingatkanaku,
" Hey kawan itu ada pesan masuk coba diliahat dulu.." katanya
"Akh malas.. paling itu sms minta maaf karena tidak jadi datang.." jawabku
" coba sini aku yang lihat.." kembali ia berbicara

Aku ambilkan handphone dari saku celanaku lalu langsung aku berikan kepada sahabatku itu. tak lama kemudian, sahabatku Ridho terdiam dan menitihkan air mata, aku yang supercuek itu ketika melihat raut wajah sahabatku itu merasa penasaran dengan pesan singkat itu. tak lama kemudian ridho berbicara padaku.. " Bim.. Rina.. Kecelakaan..... hingga meninggal dunia.. skarang lagi menuju kerumahnya, kamu yang sabar ya..." katanya

Mendengar perkataan itu..hatiku sangat terpukul rasanya bagaikan disambar petir hingga jatuh terpelintir sangat jauh, sungguh sangat hancur hatiku kawan. Betapa sedihnya perasaan ini karena wanita yang sangat aku cintai kini telah pergi minggalkan aku padahal aku sangat sayang padanya. Dihatiku hanya ada dia wanita yang mengisi hari-hariku dan kini, dia telah pergi meniggalkan aku..Yaa Allah ampuni hambamu ini aku mohon pertemuakan kami kembali dikelahiran berikutnya aminn.. ya robb......hingga akhirnya aku kegelisahanku itu telah terjawab aku sadar, ikhlas karena apa yang telah terjadi merupakan takdir yang harud diterma dengan ikhlas apa mau dikata semuana telah terjadi. Inilah realitanya kawan harus diterima dengan lapang dada smoga aku dapat sabar menujalani cobaan ini.

The End..