Minggu, 26 April 2009

Deklarasi Perdana YWL


dari Buton Burangasi untuk Indonesia

Suasana hari yang cerah, 25/(4)di desa burangasi kecamatan lapandewa kabupaten buton, tepatnya di baruga burangasi, merupakan tempat dimana diakan deklarasi perdana YWL.
sosok yang satu ini, selain namanya belum pernah terdengar dan belum menggaung dikanca perpolitikan indonesia, namun bagi sebagian warga pulau sulawesi khususnya wilayah sultra dan sulsel itu, sudah banyak yang mengetahui dan mengenal sosok figur yang satu ini. sikap yang ramah dan suka tersenyum merupakan cirikhas dirinya. saat penulis atikel ini menanyakan apa yang mendorong bapak ingin menjadi presiden ri ke 7, kemudian dengan singkat dirinya mengatakan secara terang-terangan dirinya ingin membalas jasa para pendiri bangsa ini."saya sebagai putra nusantara ingin membalas jasa para pendiri bangsa ini demi mewujudkan impian anak negri dan cita-cita proklamasi" ungkapnya

dalam pidatonya yasin welson lajaha (YWL) mengungkapkan cita-citanya ingin menjadi presiden ri ke 7 sejak beliau berumur 7 tahun, deklarasi yang di hadiri oleh sekitar ratusan masa itu sangat membuat penulis artikel ini, merasa ada lain dengan deklarasi tersebut pasalnya deklarasi pencalonan jati diri yasin welson lajaha itu, diadakan di atas bukit didalam sebuah rumah sederhana yang disebut dengan baruga, dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana(sayang sekali penulis tidak memiliki gambarnya).

sementara itu tingginya antusias warga yang menghadiri deklarasi tersebut, membawa warna tersendiri pada deklarasi tersebut, hal ini terlihat dengan bersemangatnya para pendukung dalam menjawab seruan "salam keajaiban..?" ungkap ywl "itu harapan kita" simpatisan kemudian ywl berseru kembali " apa harapan kita...?" "hanya keajaiban" ungkap para simpatisan.

ywl merupakan anak indigo yang ketika masa kecilnya tidak pernah mengetahui gelapnya malam. keajaiban ini terungkap ketika sang ibunda tercinta lajaha (nama kecilnya-penulis) sedang menjahit baju kemudian tanpa di sadari jarum yang di gunakan sang ibu terjatuh di kegelapan malam kemudian dengan serentak la jaha mengambil jarum yang jatuh tersebut dan memberikannya kepada ibunda tercintanya kemudian singkat cerita setelah lajaha berumur 10 tahun anugrah tersebut di cabut oleh Allah swt dan di gantikan oleh anugrah yang lainya.

hal ini di benarkan oleh warga desa burangasi mereka mengatakan ketika kecil la jaha selalu berlari di kegelapan malam...!!! (voril)