Sukses Penyelenggaraan Festival kebudayaan buton dan sail indonesia 2013 dipasarwajo akhirnya mampu mengukir sejarah baru dimana seorang mentri pariwisatadan ekonomi kreatif memperoleh gelar bangsawan buton sebagai waode. Disampingitu pula kekaguman gubernur sulawesi tenggara terhap sukses pelaksanaan iventtersebut membuat kesan tersendiri kepada pemimpin yang berani mengambil resiko.Suskses tersebut di tandai dengan pemecahan 7 rekor muri dan 1 rekor dunia.
Laporan : Voril Marpap - PASARWAJO -
Suasana
terik matahari yang menyengat, tidak membuat luntur semangat para
peserta festival kebudayaan dan sail indonesia 2013 untuk terus
mensukseskan hajatan besar pemerintah kabupaten buton dan segenap
masyarakat pasarwajo. Tidak tanggung tanggung 8 rekor muri mampu
terpecahkan dalam rangkaian rangkaian festival kebudayaan dan sail
indonesia 2013.
Adapun rekor muri tersebut adalah peserta
tari ponare dengan 2000 peserta, tari lawati dengan 3000 peserta, tari
kambero dengan3000 peserta, tari potimbe dengan 2000 peserta, dan tari
Ngibi Cungka dengan 2500 peserta, sementara tari wandiundiu memperoleh
rekor dunia dengan 12500 peserta, kemudian tradisi pedhole-dhoe dengan
peserta 1000 anak balita serta Tradisi Pekakande-kandea dengan 1000
talang.
Festival kebudayaan tersebut langsung di buka oleh Mentri
Pariwisata danEkonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang sekaligus telah
memperoleh gelarbangsawan buton sebagai Wa Ode pada rabu 21/8 di
Lapangan Banabungi Pasarwajo tentunya semuanya terangkum dalam rangkaian
kegiatan Festival Kebudayaan dan SailIndonesia 2013 di Kota Pasarwajo.
Pada
kesempatan tersebut Mentri Pariwisatadan Ekonomi Kreatif mengucapkan
rasa terima kasihnya kepada segenap masyarakatt buton dan masyarakat
sulawesi tenggara pada umumnya atas penghormatan yang diberikan. Pada
kegiatan tersebut Turut dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan daerah
kabupaten kota di sulawesi tenggara. "saya ucapkan terima kasih atas
sambutan hangat masyarakat buton, kami sangat bahagia dan terharu,"
ujarnya sambil berharap semoga kabupaten buton kedepan dapat lebih maju
untukpariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada kesempatan tersebut
juga Mentri Pariwisatadan Ekonomi Kreatif, mengatakan penyelesalannya
karena hanya berada setengah hari di pasarwajo ibukota kabupaten buton. "
Saya bisa melihat sekilassaja banyak sekali yang kreatif walaupun baru
satu jam saya berada disini," ujar ibu Wa Ode Mari Elka Pangestu sambil
menambahkan kekagumannya terhadap adat dan budaya buton yang tersaji
dalam pameran produk kreatif pada festival kebudayaan dan sail indonesia
2013. "kami berharap dapat kembalidi buton dalam waktu yang tidak
terlalu lama lagi," ujar ibu mentri
Kemudian masih kata Mentri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menggagumi budaya buton, dirinya
menjelaskan beberapa potensi di daerah ini yang mampu menjadi
kekuatannya pariwisata salah satunya adalah benteng terluas di dunia.
"Pada
setiap adat dan kebudayaan pasti ada ajaran-ajaran dan kebiasaan untuk
selalumenjaga alam sehingga potensi tersebutdapat terjaga dengan baik,"
ujar Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.
Lebih
lanjut, Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan masih ada
banyak potensi yang mampu meningkatkan di sektor pariwisata dan ekonomi
kreatif di sulawesi tenggara, semua itu hanya memerlukan identifikasi
secara menyeluruh.
"TIngkat kesejahteraa masyarakat buton akan
meningkat jika potensi pariwisata mampu ditingkatkan dengandukungan
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujarnya
Akhinya Mentri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menegaskan perlunya identifikasi apa
yang menjadi keunggulan dan kehebatan sulawesi teggara sehingga dapat
bersama-sama mengembangkannya tanpa merusak keaslian potensi dasar
tersebut .
" jadi yang kita tidak ingin kehilangan adalah
sumber daya alam dan keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut,
semua itu harus di identifikasi" ujar ibu mentri sambil mengajaksegenap
masyarakat sulawesi tenggara untuk menjaga anugerah keindahan alam
yangdi berikah oleh yang maha kuasa.
Kemudian H Nur Alam SE,
sebagai Gubernur Propinsi Sulawesi Tenggara pada Kamis(22/8) saat
memberikan sambutan mengawali penyelenggaraan tarian kolosal ditakawa
mengatakan pembangunan di Kawasan Takawa Kota Pasarwajo Kabupaten
Buton,sebagai lokasi pelaksanaan pemecahan rekor muri penari kolosal
terbanyak yakni12.500 penari, pada Festival Kebudayaan Buton dalam
rangkaian sail indonesia2013 sangat mengagumkan, yang kedepan akan
menjadi lokasi pemerintahanKabupaten Buton.
" Takawa adalah
perkumpulan 3 etnis di daerah ini, yang mampu mempersembahkan area
sebagai tempatpenyelenggaraaan tari kolosal sekaligus akan menjadi
lokasi pemerintahankabupaten buton yang baru," Ujar Gubernur.
Lebih
lanjut dirinya menyampaikan kebanggaannya kepada Bupati Buton Samsu
Umar Abdul Samiun, SH karena telah Mampu Menggelar sekaligus
Mengsukseskan perhelatan spektakuler tersebut.
"Saya yakini
peyelenggaraan acara seperti ini sangatlah tidakmudah, karena itu pasti
ada seseorang yang memiliki kekuatan dan kemampuan yangkuat untuk bisa
mengkonsolidasikan hingga kegiatan yang berdimensi universalini dapat di
paduk an pada hari ini," Ujar Gubernur sambil MenyerukanJalinan
persatuan antar seluruh elemen di lingkup Muspida Kabupaten Buton,DPRD,
Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, TokohAdat, dan Tokoh masyarakt dalam rangka
Percepat Pelaksanaan pembangunan di segala bidang di Kabupaten Buton.
"Kita
butuh pemimpin yang berani, dan siap mengambil resiko ditengah-tengah
keterbukaan dan demokrasi hari ini, semoga Allah SWT meridhoilangkah
kita," Ujar Gubernur olehnya itu H Nur Alam SE mengajak seluruh
masyarakat buton dan segenap pemimpin daerah di sulawesi tenggara agar
menitipkan warisan kepada generasi mendatang suatu kebajikan yang akan
mengangkat harkat dan martabat sehingga Sulawesi Tenggara dapat
berbicara dimancanegara. "Kita harus mempersiapkan diri untuk bersaing
dengan berbagai kekuatan elemen bangsa lain, karena melalui persembahan
kegiatan tari kolosal ini, merupakan komitmen warga pasarwajo dan rasa
kebersamaan, dalam mewududkan Persembahan Tari Kolosal ini" ujar
Gubernur sambil memberikan penghargaanyang seinggi-tingginya terhadap
sukses terselenggaranya ivet tersebut. (*)