Hari ini tak kuasa ku bendung rasa deg-degan yang menimpa diriku, tak
kuasa aku mengendalikan kegelisahan hatiku, paling tidak mencoba
membuat diriku sedikit tenang menghadapi kejadian yang baru pertama kali
menyelimutiku saat iini, istriku Yanni Sasmitha Anggraeni akan segera
melahirkan anak pertamaku buah cinta kami berdua setelah selamadua
tahun menunggu dalam menjalani hidup dan kehidupan ini bersama-sama.
lambat laun semuanya kegelisahan ku itu secara bertahap mulai
terjawab. segala impianku dahulu, tentang sosok seorang bayi munggil
darah dagingku sendiri akan segera menghiasi hidup kami. ada kebanggaan
tersendiri di dalam diriku, karena akan segera memiliki anak yang telah
lama aku idam-idamkan begitupula dengan istriku. karena bagikami anak
adalah nikmat terbaik yang Allah berikan untuk aku dan istriku di muka
bumi ini.
seminggu sebelum proses persalinan istriku, aku sempat merasakan
sesuatu yang tak lazim di dalam diri istriku itu, betapa tidak segala
ungkapan yang terucap dari bibirnya sepertinya menandakan bahwa dia
bukan istri yang baikbagiku kemudian meninggalkan aku untuk mencari
kebahagiaannya sendiri " Pa.. maafin Mama ya.. mungkin selama ini mama
belum jadi yang terbaik untuk papa..." sambil memeluk diriku yang sedang
duduk di kursi panjang ruangan tamu
rumah kami.
sesegera mungkin aku merangkul dirinya dengan penuh cinta, sambil
memeluk istriku dengan erat, aku berkata padanya" maa.. jangan ngomong
kayak gitu ma..! aku mohon.. ma......, mama sudah menjadi yang terbaik
kok buat papa...!. apa lagi kita akan memiliki seorang anak yang lucu..
buah cinta kita berdua sayang..." aku merayu nya dan kembali bertaka "
aku yakin anak kita nantinya akan menjadi kebanggaan bagi kita berdua"
sambil memengang perut
istriku yang semakin membesar. kemudian dengan penuh haru... kami
langsung saling memandang dengan harapan besar kami akan memiliki anak
yang cantik dan akan menjadi kebanggaan bagi mama dan papanya. dan
kejadian tersebut merupakan momen yang indah bagiku.
setelah selama 3 jam lamanya aku menunggu dengan penuh rasa cemas,
akhirnya suara anakku mulai terdengar. betapa lega hati ini mendengar
rintihan seorang bayi mungil buah hati ku bersama istri tercinta. tak
sabar rasanya ingin bertemu dan melihat wajahnya apakah mirip aku
ataukah istriku. aku sangat bahagia sejkali sambil tersenyum bahagia aku
sambut annaku yang baru lahir dengan slalu bersyukur tak henti-hentinya
kepada Allah SWT. tetapi lain halnya dengan keadaan istriku, ia
meninggal sesaat setelah melahirkan anakku, dokter yang menangani
persalinan istriku berkata padaku " pa..k maaf kami sudah bekerja
dengan maksimal namun istri anda tidak dapat kami selamatkan..."
mendengar kata-kata dokter itu, rasanya dunia ini akan kiamat aku sangat
kecewa bercampur rasa sedih yang mendalam karena istriku yang sangat
aku cintai telah pergi slama-lamanya. aku sangat terpuruk di dalam
kekecewaan.
Kudekati mayat istriku... ketika kutatap wajahnya, aku merasa ia
telah pergi dengan kebahagiaan, itu semua tergambar di wajahnya yang
pucat dengan se untai senyuman di bibirnya. aku rasa senyuman itu
adalah senyuman yang terbaik yang pernah aku lihat di dirinya. aku peluk
istriku dengan erat, aku kecup keninggnya seraya berucap " maa.. aku
janji sama mama.. aku akan merawat dengan penuh cinta dan kasih sayang
anak yang telah lahir dari rahimmu " ucapku dengan tetesan air mata
yang berlinang di mataku. rasanya aku tak sanggup menghadapi kenyataan
bahwa istriku telah tiada dan meninggalkan aku begitu cepatnya.
tak perlu berlama-lama dan larut di dalam kesedihan ku, aku langgsung
mendekati anakku yang baru saja lahir di muka bumi ini. dia adalah anak
wanita yang chantik serta anggun, mirip bangat dengan almarhumah
ibunya. sesegera mungkin aku langsung mengumandanggkan iqamah di telinga
anak yang aku sayanggi itu. aku merasa dia seperti ibunya karena
kemiripannya. dan kuberi nama dia Dinda Ayuda Pratama.
**
Enam tahun setelah istriku meninggal.......!
Suasana terik panas matari yang sepertinya berusaha ingin membakar
kulit hitamku, tal disengaja pandangan mataku tiba-tiba terpanah, ketika
melihat sosok wanita cantik, dihadapanku. di dalam benakq merasa,
sepertinya dia adalah Cinta wanita yang slama ini aku cari sesuai lulus
SMA Dulu. Nama aslinya adalah Cinta Pratiwi Sukmawati, dulu ia pernah
mengiasi hari dan hatiku hatiku dengan sejuta pengalaman dan rasa..
yang hingga saat ini sungguh sangat
tidak mudah untuk aku lupakan, seperti yang tertuang dalam syair
sebuah lagu faforitku // terlalu indah di lupakan//terlalu sedih di
kenangkan//setelah aku jauh berjalan//engkau ku tinggalkan.
Saat itu, jam yang ada di tangan ku menunjukan tepat pukul 12.00
siang, itu berarti sudah wakutunya bagi kami para buruh sekupang untuk
sejenak beristrahat dari pekerjaan kasar itu. aku berusaha menghapus
lelahkku dengan merebahkan sebahagian tubuhku di depan halam sebuah ruko
yang sedang kami renofasi. ruko itu milik salah seorang pengusaha kaca
yang terkenal di kotaku, namanya H. Arya Panggalibuan, MM. Namun bagitu
banyak masyarakat
memanggilnya dengan nama Pak Haji Kaca ya.. maklumlah beliaw menjadi
kaya raya seperti sekarang ini, merupakan berkah dari berdagang segala
jenis kaca.
Kucoba membuka lembaran demi lembaran kenangan ketika masih menempuh
pendidikan di bangku SMA tempat aku memperoleh ilmu kurang lebih sekitar
10 tahun yang lalu , aku kembali terkenang saat pertama kali bertemu
dngan dia, sungguh senyumnya yang khas dan anggun mampu meluluhkan hati
dan perasaanku saat itu, ibarat sebuah lilin yang mudah meleleh karena
di terpa panas yang luar biasa dhasyatnya.
kini di benakkupun berkata, dengan kondisiku yang penuh dengan
hamparan semen cor... ini, apakah aku mampu untuk menyapa dirinya ?yang
sepertinya terlihat telah sukses menata hidup dan kehidupnya..dimasa
sekarang ini...? sungguh aku tak kuasa membayangkannnya karena aku hanya
seorang buruh semen cor yang tidak memiliki kemampuan untuk berdekatan
dengan dirinya orang se jujurnya aku cintai. Saat itu perpisahan kami
terjadi di karenakan dirinya seusai pengumuman kelulusan SMA, akan
melanjutkan study strata I nya di luar negri. ya..... maklumlah Cinta
itu termaksud orang Kaya di kota ku dirinyaadalah anak Wakil Walikota di
daerahku.
sambil menggenggam tangannku, cinta lalu menangis dan berkata " dy..
aku pamit ya... aku mau melanjutkan kuliah di jepang .. tapi jujur aku
ngk bisa berpisah dengan kamu.. dy.. aku sangat sayaaaaaang bangat sama
kamu " kemudian aku menjawab " ia cin.. aku mengerti tetap kejar mimpi
dan cita-citamu yakinlah akan cinta ini... suatu saat, jika kita
berjodoh, kita akan di persatukan oleh Yang Maha Kuasa aku yakin cinta..
aku juga sayaaaaaang sama bangat kamu.." sambil menatab bulan dan
bintang-bintang, aku dan cinta merasa bahagia saat itu.
Itulah penggalan kata-kata terakhir aku dan cinta saat aia izin mau
berangkat ke jepang, di sebuah taman tempat biasa kami bertemu. walaupun
demikian aku akui hingga saat ini pun, aku masih sangat menyayangi dia.
aku sadar saat ini aku bukanlah siapa-siapa, aku hanya orang miskin
yang memiliki cinta yang tulus kepadanya. aku hanya memiliki Allah di
dalam hatiku. karena hanya kepada diriNyalah aku bermohon demi cinta
ini...
***
harapan ku ketika melepaskan dirinya untuk melanjjutkan studi di luar
negri , semoga ia mampu meraih segala mimpi dan cita-citanya hingga
menjadi orang sukses dan bermanfaat buat sesamanya. atas dasar kesucian
dan kemurnian cinta yang terjalin antara aku dan cinta, aku yakin bahwa
hingga saat ini pun perasaan itu tidak akan berubah walaupun dia telah
menjadi orang yang sukses.
setelah perpisahan itu, aku tidak pernah lagi bertemu dan
berkomunikasi dengan cinta. hingga akhirnya aku bertemu dengan di a saat
ini. Tanpa banyak membuang waktuku, tak lama aku langsung bangkit dari
peristrahatanku. menegur sapa dirinya yang berada di sebrang jalanan
tempat aku bekerja. walaupun agak sedikit canggung dan malu-malu, aku
tetap mencoba mengarahkan langkah kakiku untuk mendekatinya. dengan
perasaan yang move on aku langsung berusaha menyapa dirinya. " Cin..
Cinta.....masih ingat dengan aku " tanyaku dengan suara yang lemah
lembut menyapa cinta yang terlihat sedang termenung. walaupun
kelihatannya aku ragu dan telihat canggung, aku terus berusaha
menyembunyikan perasaan ragu itu itu dengan semangat move on aku
berkata di dalam hatiku "walaupun darah ku habis asalkan muka ku ku
jangan terlihat pucat dan aku harus menyapa cinta, apa pun resikonya.
tanpa aku sadari sejenak aku mendengar suara merdunya cinta "
kkkkamu.... ady... ya..... Ady Pratama Suseno khan,,,? " serentak lalu
tangannya langsung memengang tanganku. walaupun dia sadar tanganku masih
kotor akibat campuran semen cor ia tidak peduli karena kaget melihat
diriku dia langsung memelukku " aku kangen sama kamu dy.... sudah lama
aku ingin bertemu sama kami dyy...... " ujar cinta... air matakupun
jatuh melihat kelakuan cinta
yang tiba-tiba memelukku. "cin.... jujur aku jga sangat rindu sama
kamu.. semenjak perpisahan itu aku ngk pernah melihatmu hanya fotomu
yang
aku punya dan itu aku masih simpan di dompetku cinta..." tanpa
tersadar kami larut dalam pelukan itu. dialah cinta... wanita yang
sangat aku cintai sampai saat ini. " gimana kabarmu dy,.....?, tanya
cinta padaku dengan nada rendah aku menjawab pertanyaannya "
alhamdulilah cinta seperti yang kamu liat sekarang..... aku baik baik
saja.. kamu gimana kabarnya cin? sepertinya kamu sudah menjadi orang
sukses ya...? " tanyaku dengan lembut. " aku baik jg dy.." jawab cinta
sambil tersenyum manis dia memberikan kartunamanya " Ini kartu manaku
dy.. nanti kita komunikasi aja lewat nomor di kartu nama itu" katanya.
sejak pertemuan itu,hatiku sangat bahagia skali ketika bertemu
kembali dengan sosokwanita yang telah lama aku rindukan di tambah lagi
dengan smua kenangan yang pernah di jalani berdua sewaktu masih pacaran
dulu, menambah kebahagiaan ku, karena cinta masih memiliki perasaan yang
sama seperti dulu dan akupun juga begitu. Tak mau larut dalam
kebahagiaan itu, kemudian aku berkata dengan cinta " cin...aku maw
lanjut kerja dulu ya...ngk
enak sama mandor.. udah nungguin aku " cinat sambil menjawab
pertanyaanku dan mengungkapkan isi hatinya padaku " ia dy... ngk apa-apa
aku mengerti kok..... kamu masih kerja......... maafin aku ya karena
udah menyita waktumu beberapa menit... tapi jujur aku sangat senang bisa
bertemu dengan kamu dy.. aku senang bangat.." lalu cinta melepaskan
tanganku dan aku meninggalkan dirinya dengan senyumanku yang terbaik
kini aku kembali bertanya-tanya apakah cinta sudah menikah atau
belum? apakah cinta sudah mempunyai anak tau belum? rasanya aku malu
untuk mengakui kalau ku sudah menjadi duda denagn 1 orang anak. Istriku
meninggal dunia saat dirinya melahirkan anak pertamaku. Dinda Ayuda
Pratama. kesedihan pun serentak menyelimutiku jika mengigat smua tentang
mantan isrtiku yang tlah pergi meninggalkan aku.
sepeninggal istriku tercinta, saat itu aku blum jaga mendapatkan
pekerjaan yang layak. dengan bermodalkan ijazah SMA aku berusaha mencari
pekerjaan demi menghidupi anak semata wayang ku itu. saat itu aku
merasa sungguh sangat malang nasipku ini yang tidak kunjung mendapatkan
pekerjaan. namun aku tepat ikhlas menerima nasip itu karena aku yakin
allah akan memeriku yang terbaik! karena yang aku tau adalah pria baik
akan selalu bersama wanita yang baik.
di samping aku menjadi buruh kasar di sebuah bangunan pak haji kaca,
aku jga memperoleh penghasilan tambahan dari menulis artikel dan cerpern
yang di muat di media cetak lokal di derahku. alhamdulialah aku dapat
melakoni semuanya dengan baik demi dinda buah hatiku dengan almarhun
istriku
***
malam ini, aku putuskan akan bertemu dengan cinta dan memperkenalkan
Dinda padanya. " cinta kmu ada waktu gk ktemuan malam ni...? " itulah
pesan singkat yang aku krim ke handphonnya cinta. tak lama kemudian
handphonku pun berbunyi, dari nadanya sepertinya ada pesan yang masuk
dan ternyata itu pesan dari cinta " ia bisa dy... kita ketemu di
cafetaria dekat sekolah kita dulu kamu masih ingat kan 15 menit lagi aku
kesitu ". melihat sms nya cinta
aku sangat bahagia skali.
dan akhirnya pertemuan malam itupun terjadi. aku bersama Dinda duduk
di tempat biasa waktu pacaran dulu suasana cafetarianya blum berubah
masih seperti dulu.. aku jarang berkunjung ke tempat itu karena takut
teringat cinta ketika zaman SMA dulu. dari kejahuan nampak cinta dari
depan pintu.. sambil menyapa ku " hay.. dy..udah lama menguungu? " tanya
cinta dengan lembut. " ya dah lumayan nunggunya.. tapi aku slalu
menunggu hingga kamu datang menemuiku " lalu dengan segera aku
mengenaklan Dinda padanya " cin.. kenalkan ini anakku Dinda..."
ekpresi wajahnya CInta tiba-tiba berubah dengan nada rendah cinta
berkata " dy.. kamu udah menikah...?" spontan aku menjawab " ia cin..
aku seorang duda.. " lebih lanjut aku menjelaskan tentang kejadian yang
menimpa diriku dan suka duka membesarkan anak semata wayangku itu
mendengar kisah sekelumit kisah ku lalu cinta berkata " Dy... aku
mohon aku ingin hidup bersamamu dy... aku tak peduli sama orang lain
aku sangat mencintaimu dari dulu hingga sekarang aku mohon di..." pinta
cinta dan akhirnya cinta lah yang menjadi jodohku.
********
Akhirnya kami pun menikah walaupun tanpa restu orang tuanya..
akhirnya kami hijrah ke kota lainya demi kebahagiaan kami berdua.
Kehidupannku bersama cinta sangatlah berbeda pada saat dengan istri
pertamaku. sesaat setelah menikah aku bergabung dengan surat kabar dan
di terima sebagai wartawan dan istriku cinta bekerja sebagai manejer
pemasaran. kehidupankupun berubah hingga akhirnya aku memiliki 2 orang
anak. yakni Dinda Ayuda Pratama, dan Aggas Prayuda wibawa.
SEKIAN...