Sungguh Sangat disayangkan sekali ketika, sejumalah Oknum mahasiswa
yang nota benenya disebut sebagai manusia intelektual, tega melakukan
aksi brutal pengrusakan disejumlah fasilitas kampusnya sendiri. hal
tersebut saya katakan, karena Menanggapi pemberitaan yang lansir oleh
Harian Buton Pos (24/4) lalu yang memuat tentang “kampus unidayan dirusak”.
Oleh karena ulah oknum mahasiswa yang tidak bertanggung jawab, maka
dapat mengorbankan mahasiswa lainnya yang masih sementara mengikuti
perkuliahan dikampus. sungguh, menurut saya ini adalah sikap yang tidak
boleh ditunjukan oleh para kaum intelektual.
Ada yang
aneh dari peristiwa ini, betapa tidak semua itu terjadi karena dipicu
oleh pemukulan salah seorang oknum mahasiwa falkultas teknik yang
dilakukan oleh oknum mahasiswa fakultas ekonomi yang sudah tidak
aktiflagi, hanya karena kesalah pahaman pada saat pertandingan bola voli
beberapa waktu lalu. Kembali sangat disayangkan, ketika para mahasiwa
yang mengikuti pertandingan tersebut, tidak sportif. inilah salah satu
akibat dari kurang suportifnya para pemain hingga berdampak sangat buruk
pada keharmonisan hubungan antar mahasiwa yang telah lama dibangun
dilingkup civitas akademika universitasdayanu ikhsanuddin.
Taukah
kalian kawan, saya merupakan salah satu alumni fakultas ekonomi
unidayan, sebagai alumni, saya sangat menyangkan aksi pengrusakan
tersebut, saya masih ingat betul ketika waktu masih dibangku kuliah
dulu, kami slalu dididik dan diajarkan oleh para dosen kami, agar kami
mampu menjadi mahasiswa yang berakhlak dan berbudaya, Sebagaimana ciri
kahs kampus kami unidayan yaitu “ akhlak dan budaya “. menurut saya aksi
tersebut sangat mencoreng ciri khas kampus universitas dayanu
ikhsanuddin.
Maka dari itu kawan, dapat saya katakan
bahwa Secara otomatis para oknum mahasiswa yang melakukan penggusakan
ini adalah mahasiwa yang tidak memiliki akhlak yang baik karena mereka
semua telah tega merusak fasilitas yang didalam kampusnya sendiri (itu sama saja dengan membakar rumah sendiri)
tentunya saya secara pribadi sebagai alumni mengutuk para oknun
mahasiwa yang telah melakukan pengrusakan itu. Coba kita amati secara
seksama, sungguh banyak yang menajdi korban dari peristiwa ini antara
lain fasilitas kampus, keharmonisan antar mahasiswa, proses belajar
mengajar yang terhambat, dan lain-lain.
Buntut dari itu
semua hanyalah sebuah penyesalan, jika oknum mahasiwa yang melakukan
pengrusakan itu adalah seorang mahasiwa yang memiliki intelektualisme
tinggi maka saya yakin mereka tidak akan mau melakukan hal yang
berdampak sangat buruk tersebut. Saya sangat menghormati langkah yang
telah diambil oleh L.M. Arsal, s.sos, m.si selaku rector universitas
dayanu ikhsanuddin terkait peristiwa tersebut yakni mencoba melihat
subtansi persoalannya dulu setelah itu baru menyelesaikan hal yang
lain,tentunya menurut saya itu adalah langkah yang paling urgen demi
mengembalikan makna besar dari ciri khas kampus universitas dayanu
ikhsanuddin.
Dalam hal ini, Badan Esekutif Mahasiwa
selaku organisasi kemahasiswaan yang ada dikampus seyogyanya harus mampu
bekerjasama serta membantu pihak kampus dalam upaya menyelesaikan
persoalan yang menurut saya sangat tidak mendidik dan sangat tidak
berguna itu . Harapan saya semoga hal seperti ini tidak akan terulang
untuk yang kedua kalinya karena menurut pengetahuan saya kampus kami
adalah kampus yang indah, kampus yang amandan kampus yang luar biasa
dengan ciri khas “ akhlak dan budaya “