Pulau Buton yang sangat identik dengan pemahaman keislamannya yang
tinggi, Hal tersebut tentunya menjadikan Buton sebagai daerah eks
kesultanan yang mampu mewarnai eksistensi keberagaman budaya di negri
ini. betapa tidak, nusantara yang nota benenya terdiri dari jajaran
kerajaan dan kesultanan yang terbentang luas seantero jagad raya,
membuatnya patut berbangga sebagai suatu negara yang memiliki beraneka
ragam kekayaan adat istiadat dan budaya sebagai jati diri bangsa.
Dalam
hal ini sejarah Buton mencatat bahwa, sistem pemerintahan yang semula
menggunakan sistem kerajaan, sesaat tiba-tiba berubah menjadi sistem
Kesultanan yang dipengaruhi oleh ajaran agama islam atas kerja keras dan
usaha seorang ulama besar bermana Syekh Abdul Wahid.
Syekh Abdul
Wahid yang memiliki nama lengkap Syeikh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman
al-Fathani adalah ulama besar yang dikatakan berasal negri Johor, tiba
di Pulau Buton pada abad ke 15 dalam mengemban misi menyebarkan Agama
Islam keseluruh Jazirah Pulau Buton.
"Syech Abdul Wahid pertama
kali menginjakan kaki di Pulau Buton, di burangasi ini," Ujar La Uwo
Tokoh Adat Burangasi yang juga sebagai Parabela Burangasi. Menurut dia,
Akibat dari Kedatangan Ulama besar tersebut, sebagaimana yang
disebutkan dalam sejarah masyarakat setempat, membuat mayoritas
masyarakat burangasi yang saat itu memiliki keyakinan animisme berubah
memeluk agama islam atas hidayah dari Allah SWT.
"Masyarakat kami
saat kedatangan Syekh Abdul Wahid belum memeluk agama islam," Ujarnya.
sambil menambahkan selama berada di Burangasi Syekh Abdul Wahid untuk
menyi'arkan agama islam, berdiam di sebuah perkampungan bernama Sangia
TopoWawo.
"Penggalan-Peninggalan Beliaw hingga saat ini masih ada
yakni tempat shalat yang berada di atas batu, serta telapak kaki beliau
saat pertama kali ke burangasi," ujarnya.
Diyakini masyakat
setempat lokasi peninggalan tempat shalat Syekh Abdul Wahid tersebut,
sangat baik untuk dilakukan kegiatan meditasi dan memohon petunjuk
kepada ALlah SWT. "Hingga saat ini, banyak masyarakat buton yang
mengunjungi tempat itu, untuk sekedar melihat jejak peninggalan Syekh
Abdul Wahid di burangasi," ujarnya
Akhirnya Dari Burangasi
kemudian Syekh Abdul Wahid menuju ke Baubau yang kemudian mampu membuat
Raja Buton saat itu mememluk agama islam dan berganti namanya menjadi
Sultan Murhum. dengan demikian Sistim pemerintahannya pun ikut berubah
dari semua kerajaan menjadi Kesultanan Buton.
inilah sebuah
catatan penting, yang harus di ingat oleh generasi muda buton bahwa,
betapa Burangasi menjadi saksi bisu dari kedatangan seorang ulama besar
yang mamapu mengislamkan jazirah kesultanan buton hingga saat ini.(*)