Ilustrasi |
MOBIL-mobilan
yang terbuat dari gaba-gaba (Gabus), karya sang kakak Ramli, membuat Rusly
kecil sangatlah bahagia. Ketika ia memainkan mobil mobilan tersebut, spontan senyuman
indah selalu terpancar jelas dari bibir mungilnya. Sederhana namun syarat akan sebuah
makna, yani kasih sayang seorang kakak
terhadap adiknya tak akan lekang di makan oleh waktu, sungguh sangat indah
sekali.
Terlahir dari keluarga
yang pas pasan, membuat Ramli tidak kehilangan akal. Lantaran kreatifitas dari sang
kakak, akhirnya Rusly kecil mampu menjawab semua persoalan yang terjadi. Ketika
Rusly kecil ingin bermain bersama kawan sebayanya, Ramli selalu berusahan untuk
mewujudkannya.
Bukan cuman
mobil mobilan sederhana hasil karya dari sang kakak, melainkan ada 2 mainan
tradisional buah kreatifitas dari Ramli, yakni mainan gazing yang terbuat dari
buah kelapa kecil, dan pistol mainan yang terbuat dari batang bambu muda,
sungguh sangat kreatif.
Sejak kecil
permainan yang selalu dimainkan Rusly bersama kawan sebayanya sangatlah banyak
salah satunya adalah, bermain tembak tembakan. Adapun peluru yang digunakan adalah
kertas Koran yang dibasahi air lalu di maasukan kedalam bambu kemudian ditusuk
hingga mengeluarkan buyi.
Ketika bermain
perang-perangan dengan senjata dari bambu, membuat Rusly kecil Nampak bahagia, semua
anak-anak didusun Waihenaia sangat menyukai permainan tradisional tersebut.
Memang masa anak-anak adalah masa yang paling indah karena ada banyak kisah
bahagia saat bermain bersama kawan sebaya.
Sama halnya
ketika sedang bermain gazing, semua kawan sebayanya selalu beradu gazing karena
permainan ini merupakan permainan tradisional yang mampu menyita perhatian. Semakin
lama gasin berputar semakin besar kesempatan untuk memenangkan pertandingan.
Rusly kecil
selalu menang dalam perlombaan tersebut, karena buah karya dari sang kakak
mampu memberikan ia kemenangan. Ramli sangat pandai membuat gazing ia tau betul
karakter gazing yang bagus dan tidak. Makanya Rusly kecil selalu percaya dirji
jika beradu gazing bersama kawan sebayanya.
Begitu pula
saat musim angin tiba, Ramli selau membuatkan adik tercintanya Layang- layang
dari kertas minyak. Tidak jarang, Ramli membuatkan layang-layang dari kantong
kresek hitam sebagai pengganti kertas minyak. Jika ada sedikit uang Ramli
membeli kertas minyak untuk mebuat layang –layang hasil karyanya semakin
menarik.
Bermain
layang-layang juga menjadi hobinya, saat musim angina seluruh sudut dusun
waihenaia dikelilinngi oleh layang-layang. Suasana pantai waihenaia semakin
semarak dan indah saat Rusly kecil dan kawan sebayanya menerbangkan
layang-layang.