Negara Belanda |
Pada zaman dahulu, Bangsa
Indonesia (Nusantara) telah dijajah oleh Negara Belanda kurang lebih tiga
setengah abad lamanya. Namanya juga penjajahan, sangat jelas sekali
dihadapan kita semua bahwa, penjajahan itu telah lama membuat rugi bangsa Indonesia. Betapa tidak
kawan, dari pengertiannya saja sudah sangat jelas bahwa, penjajahan itu adalah
orang yang menguasai suatu daerah, tetapi mengandung arti orang tersebut
berasal dari daerah lain yang hanya ingin memanfaatkan sumber daya Alam dari
daerah kekuasaannya itu untuk dibawa ke wilayah aslinya. Disini, saya
tekankan bahwa penjajahan itu adalah memanfaatkan sumber daya alam daerah
jajahannya untuk dibawa ke Negara asalnyanya. Tentunya hal tersebut telah lama
membuat rugi bangsa Indonesia tercinta.
Catatan : Voril Marpap
Tetapi ali ini, saya
tidak membahas mengengai penjajahan itu sendiri. Melainkan yang menjadi perhatian
disini adalah, Bagaimanakah Negara Belanda pada akhirnya mampu menjadi
Negara penjajah yang sangat berhasil menjajah Nusantara selama tiga setengah
abad. Selidik
demi selidik saya menemukan sebuah jawaban bahwa, pada awalnya kedatangan Negara
Belanda ke Nusantara hanya bermaksud untuk berdagang rempah – rempah pada abad
awal ke XIV. Namun misi tersebut tiba-tiba menjadi berubah karena tergiur akan
besarnya potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Nusantara. Untuk
melancarkan misi ingin menguasai Nusantara, akhirnya Negara Belanda membentuk
VOC sebagai organisasi monopoli perdagangan dan membentuk Negara HIndia Belanda
yang berkedudukan di Nusantara.
Disini dapat disimpulkan
bahwa, Negara Belanda adalah Negara yang memiliki kecerdasan emosional yang cukup tinggi
yakni berani berpikir kreatif dan inovatif (out of the Box) . Betapa tidak
kawan, disela-sela melalukan perdagagan, mereka masih sempat berpikir ingin mengusai
Nusantara yang nota benenya memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah ruah.
itu artinya ketika mereka bertindak, mereka telah memikirkannya terlebih dahulu
segala prosessnya, sehingga apa yang telah dicita-citakan sebelumnya dapat
mereka wujudkan dengan sangat mudah. Nah… kemudian yang menjadi pertanyaan disini
adalah apa sebenarnya yang menjadi titik tolak dari cara pandang saya dalam
menulis catatan ini ? dapat saya katakan bahwa menurut saya, Negara Belanda itu terbiasa inovatif
dalam berpikir dan bertindak.
Menjadi
Negara penjajah adalah merupakan cara pandang yang kreatif untuk menningkatkan
kekayaan Negara. Tidak sampai disitu saja, cara berpikir Kreatif dan inovatif yang
dianut Negara Belanda, tidak hanya terbatas pada lingkup penjajahan saja, melainkan
dari segala sisi atau dari segala bidang. Misalnya saja, Negara Belanda sadar
bahwa 20% wilahnya merupakan permukaan yang rendah dan 21% populasinya berada
dibawah permukaan air laut, serta 50% tanahnya kurang dari satu meter di atas
permukaan air laut serta 2/3 wilayahnya rentan terkena banjir air laut karena
posisinya yang lebih rendah dari laut. Bagi mereka hal tersebut dianggap
sebagai potensi, dimana pada kondisi tersebut membuat mereka mampu berpikir secara
inovatif membuat kincir angin dengan mengandalkan angin sebagai energy yang
dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Pemanfaatannya dilakukan dengan cara
menjadikan kincir angin sebagai memompa air demi mengeringkan negerinya yang
lebih rendah dari air laut.
Tidak sampai disitu saja,
kecerdasan berpikirnya itu juga telah membawa mereka (Negara Belanda) sebagai Negara
degan pemilik Konstruksi tanggul yang sangat tersohor yaitu Afsluitdijk
(penutup tanggul) Betapa tidak kawan, wilayahnya yang rendah memaksa mereka
untuk terus berpikir inovatif agar negrinya tercinta tidak habis tenggelam dan
tertelah oleh air laut yang terasa sangat asin di mulut. Untuk sedekar
diketahui bahwa Afsluitdijk ( Penutup Tanggul ) itu dibuat
utnuk memisahkan danau IJssel (IJsselmeer, dulunya disebut laut Zuider atau
Zuiderzee) dengan laut Wadden (Waddenzee). Panjang dari tanggul ini 32 km dan
lebarnya 90 m. Meta proyek ini juga mampu menghubungkan 2 propinsi besar yakni Propinsi
Noord Holland dan Propinsi Friesland. Sungguh luar biasa kawan, cara pandang
serta cara berpikir mereka, sungguh-sungguh diluar dugaan sekali lagi ini
adalah inovasi kawan cara berpikir out of the box dan saya secara pribadi mengakui dan meyakini bahwa, hal
tersebut adalah hasil dari totalitas berpikir seta kesungguhan dalam melakukan
suatu tindakan.
Contoh lain yang juga saya anggap
sangat kreatif dan inovatif oleh seluruh penduduk di Negara Belanda,
adalah pada saat musim penghujan. Dalam kondisi tersebut mayoritas penduduknya
menggunakan jas hujan sebagai pelindungnya, kemudian yang menjadi pertanyaannya
adalah mengapa mereka tidak menggunakan payung saja sebagai alat untuk
melindungi tubuhnya? Lagi-lagi disini mereka
harus dipaksa untuk kembali berpikir secara kreatif dan inovatif, aritnya bahwa, ketika mereka
menggunakan payung pada saat musim penghujan tiba, tubuh mereka dipastikan
tidak semua akan terlindungi dari tumpahan air hujan karena ketika musim
penghujan tiba, selalunya diikuti oleh tiupan angin kencang, sehingga tubuh
mereka tidak akan terlindungi dari percikan air hujan. Kemudian inovasi terbaru
yang dilakukan oleh Negara Belanda yakni
membuat jalur sepeda yang dirancang mampu menyerap tenaga surya sebagai
sumber energy yang dimanakan Sola Road.
Maka dari itu, dari penjabaran
diatas, Menurut saya pribadi Bangsa Indonesia seharusnya berkaca kepada
Negri para penjajah, artinya bahwa, sejak zaman dahulu kala hingga
zaman sekarang ini, mereka (negri para penjajah) selalu berusaha melungkan banyak waktunya untuk sekedar
memaksimalkan kecerdasan untuk melahirkan ide-ide kreatif serta inovatif sehingga
mampu memecahkan segala problem kehidupan yang dialami hingga pada akhirnya mereka
semua mampu menemukan solusi atas segala persoalan yang tadi. Berkaca yang
dimaksudkna disini tidak lain dan tidak bukan adalah kita sebagai bangsa yang
memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah seyogyanya harus mencontoh
cara pandang masyarakt di negri para penjajah yakni dengan memaksimalkan
potensi yang ada di Nusantara agar dapat dikelola dengan baik dan bijak sana.
Tidak dapat saya bayangkan sama
sekali, jika suatu saat kita (seluruh rakyat Indonesia) mampu mencontoh cara
berpikir mereka yang out of the box, seperti cara berpikir masyarakat yang ada
di Negri para Penjajah. Kemungkinan besar bangsa kita (Bangsa Indonesia) akan
menjadi bangsa yang lebih disegani oleh Negara-negara adidaya yang berada diluar
sana. Oleh sebab itu kawan, melalui catatan sederhana ini, saya ingin menyampaikan kepada anda sekalian pembaca yang
budiman bahwa sanya, Berkaca pada negri para penjajah merupakan salah satu hal
yang baik, karena didalam diri negri para penjajah juga terdapat contoh-contoh
cara berpikir sederhana yang mampu membuat kita sadar dan lebih realistis dalam
menghadapi segala macam benturan permasaalahan yang terjadi akhir akhir ini.Akhirnya semoga bansga Indonesia
mampu keluar dari keterpurukan hingga akhirnya bangsa Indonesia akan mampu menjadi
bangsa yang adi daya,akan mampu menjadi bangsa yang mandiri dan akan mampu menjadi bangsa
yang hebat, sebagaimana yang tercatat dalah syair lagu kebangsaan kita .…
Hiduplah Indonesia Raya…… (*)
Wasslam
Voril Marpap