ABDULLAH SANGAT
senang sekali, ketika melihat anakya sedang berada diatas panggung seraya
menerima penghargaan, sebuah piala yang sangat besar karena telah menjuarai lomba
bernyanyi dangdut tingkat Kabupaten Buton. Ia tau betul perasaan anaknya yang sudah
tidak sabar lagi ingin segera bertemu dan menunjukan piala tersebut kepada sang
ibunda tercinta dirumah.
“ Sekali lagi, saya ucapkan
selamat kepada ketiga peserta, yang telah memperoleh gelar juara, dalam ajang
lomba dangdut ini, semoga menjadi motivasi bagi kita semua sehingga kalian para
juara, dapat menjadi penyanyi dangdut professional yang akan mampu mengharumkan
nama daerah dikancah nasional,“ Seru Bupati Buton dalam sambutannya, sesaat
setelah membagikan piala kepada masing-masing juara.
Riuh serta tepuk tepuk tangan
para penonton yang hadir dalam ajang tersebut, membuat suasana semakin megah dan
meriah, semua yang terjadi pada saat itu, merupakan gambaran ekspresi
kegembiraan yang tak terhingga bagi seluruh masyarat yang hadir untuk menyaksikan
lomba dangdut tingkat di Kabupaten Buton.
Senyuman kebahagian tampak nyata
diwajah masing-masing para juara. Itulah ekpresi terindah yang pernah dirasakan
oleh Abdullah ketika ia melihat anak kebanggaanya tersenyum dari atas panggung
impian. Hal tersebut membuat dirinya sangat bahagia menjadi seorang ayah dari
penyanyi yang hebat.
Tampak dari atas panggung, lalu
anaknya terlihat berlari menghampiri sambil memeluk sang ayah tercinta, yang
sejak siang tadi telah lama mengamatinya dari belakang panggung.
Mata yang berkaca-kaca serta penuh
haru bahagia membuat Abdullah juga ingin segera memberikan pelukan hangat bagi sang
buah hati yang telah memberikan sebuah hadiah luar biasa karena telah bekerja
keras dan berjuang demi mengangkat derajat keluarga.
“Tak usah tergesah-gesah begitu anaku,
pasti sebentar lagi kita akan segera bertemu ibumu dirumah, Ayah sangat senanng
sekali, Ayah bangga padamu Nak”
Suasana tersebut membuat mereka sangat
gembira
“ Kalau terlalu terburu-buru,
ayah khawatir jikalau nantinya kamu akan berpuas diri dan sombong lalu menjadi
malas berlatih vocal, karena mengganggap dirimu telah hebat, tetap berusaha dan
bekerja keras ya nak, ini merupakan awal yang baik bagi kariermu“
Anaknya (Rizal) sadar betul apa yang dikatakan ayahandanya. Ayahnya khawatir
kesombongan akan membuat dirinya berubah menjadi seseorang pemalas dan lupa
diri.
“ Ia Ayah…” seru Rizal dengan
nada lembut sambil memeluk ayahandanya tercinta. Mereka pun akhirnya
meninggalkan panggung itu lalu segera pulang kerumah.
Dengan motor buntutnya, lalu
Abdullah membonceng anak kebanggaannya itu, dengan penuh kebahagian mereka
tersenyum disepanjang perjalanan.
Akhirnya merekapun tiba juga dirumah,
Abdullah segera mengeluarkan kunci rumah, lalu membuka pintu.
Selama 1 tahun terakhir Rizal
selalu berlatih vocal dibimbing oleh ayahnya, mulai dari teknik vocal, hingga
cengkok khas music dangdut. Ayahnya adalah seorang penyanyi dangdut panggilan
yang kerap diundang dalam berbagai hajatan pernikahan atau Ivent kampanye
partai politik saat musim pemilu. Ayahnya juga dikenal memiliki suara merdu
saking merudinya ayahnya selalu dipanggil untuk menghibur tamu-tamu dari
Pemerintah Kabupatn Buton. Penghasilan yang diperolah Ayahnya hanyalah mampu
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Keluarga Abdullah bukanlah keluarga yang
berada, meraka adalah keluarga yang sangat sederhana dan bersahaja.
Jam dinding telah menunjukan tepat
pukul 01.00 Wita, Abdulah dan Rizal yang baru saja datang, lalu bersegera menemui
sang ibunda tercinta. Namun, hasratnya itu, sejenak tertahan akibat melihat
sang ibunda tercinta tengah terlelap dalam tidurnya. akhirnya kedua lelaki penyayang
itu, bergegas untuk segera beristrahat dari lelahnya proses kompitisi yang
sejak tadi siang telah menyibukkan mereka.
Sungguh indah rasanya, menjadi seorang
pria juara, dapat dielu-elukan penonton, selalu mendapat sambutan hangat dari
para penggemar, itulah yang membuat Rizal semakin bangga dan bahagia.
Begitu pula dengan Abdullah,
hasratnya ingin menjadikan anaknya tampil dan menjadi juara akhrinya terjawab.
Kerja kerasnya selama ini kini telah membuahkan hasil sehingga mampu membuat
dirinya bahagia karena bakat bernyanyi dangdut yang dimiliki Rizal akhirnya
mampu mengharumkan nama sekaligus mengangkat derajad keluarga dimanta
masyarakat.
Sejak menjadi juara, Rizal menyadari,
bahwa hal mempertahankan itu lebih sulit dari pada meraih, oleh sebab itu, bersama
Ayahnya ia semakin rajin berlatih vocal, walaupun dengan peralatan yang
paspasan dan apa adanya. Hanyalah sebuah gitar tua milik sang Ayah sebagai menjadi
instrument yang selalu setia mengiringi latihan mereka.