Para Calon Pemimpin Bangsa |
Namun jika saya melihat, gaya yang
sangat fenomenal akhir-akhir yang lakoni oleh Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) melalui ketua umumnya Muhaimin Iskandar. Menurut saya dirinya
adalah pria yang sangat cerdas, dirinya sangat mumpuni dalam memainkan
peran demi mendongkrak elektabilitas partai itu. Hingga akhirnya 3 tokoh
besar dari kalangan yang berbeda turut diseret dalam proses mendongkrak
popularitas partai itu.
Kita semua tahu Mahfud md adalah
praktisi hukum sekaligus mantan ketua Mahkaman Konsitusi yang telah
mumpuni soal hukum dan lain sebagainya. Sementara itu ada Muh. Jusuf
Kalla mantan wakil presiden yang juga praktisi politik serta ketua
Palang Merah Indonesia yang sangat ahli dalam mengelola pemerintah.
Kemudian ada Rhoma Irama seorang praktisi seni dalam hal ini seniman
musik dangdut yang telah mumpuni lewat nada dan dakhwah. Mereka itu,
semua adalah tokoh nasional yang memilikii ciri khas serta
elektabilitasnya masing-masing.
Jika kita melihat secara detil ketiga
tokoh ini memiliki efek masing-masing dalam rangka upaya mendongkrak
elektabiltas partai ini. Contohnya Mahfud Md memiliki kedekatan dengan
organisasi Nahdatul Ulama dan organisasi lainya secara otomatis dapat
dikatakan yang mendongkrak elektabilitas PKB adalah Mahfud effek.
Disamping itu pula ada Muh Jusuf Kalla tokoh nasional ini sangat
dicintai dikalangan masyarakat indonesia timur dalam hal ini sulawesi
jadi boleh dibilang juga suara PKB juga didorong oleh JK effek. Kemudian
yang santer terdengar adalah Rhoma effek yang telah mendongkrak
elektabilitas PKB. Namun itulah realita wujud dari kecerdasan Cak ImIn,
sang nahkoda PKB.
Kemudian yang perlu dicatat adalah,
ketiga tokoh ini memiliki potensi yang sama didalam PKB yakni
direkomendasikan sebagai bakal calon presiden dari PKB. Yang jadi
persoalan kemudian adalah perolehan suara pada pemilu legislatif bulan
april lalu tidak memungkinkan bagi PKB untuk mengusung calon presiden
sendiri selain harus koalisi bersama partai lainya. Oleh karena itu,
menurut kaca mata saya yang diuntungkan dari fakta ini adalah Cak Imin
sendiri sebagai pimpinan PKB yang berimbas pada peningkatan suara yang
sangat signifikan.
Dimedia sosial sudah santer terdengar
melalui kelompok yang menamakan dirinya “pro Jokowi” (projo), seperti
yang dilansir oleh kompas pada 13/4 lalu melalui koordinator pjojo Budi
Arie yang juga mantan kedua DPD PDIP DKI Jakarta. menurut dia pengalaman
Muhaimin Iskandar mampu membuat ia bersanding dengan Joko Widodo
sebagai Cawapres. Itulah realitanya kawan, sedetikpun bisa akan berubah,
hari ini boleh saja Mahfud Md, besok boleh saja JK, dan Lusa boleh saja
Rhoma tetapi besok lusa boleh jadi Muhaimin Iskandar.
Apapun diperlihatkan oleh PKB saat ini
dengan Pilpres sebagai batu loncatannya, harapan saya semoga hal
tersebut menjadi bagian dari skenario dalam rangka menjadikan bangsa ini
terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan kebodohan. seperti apa yang
telah diamanatkan oleh para pendiri bangsa ini sebagaimana yang
tercantum di dalam pancasila dan undang-undang dasar 1945. Itu semua
akan menjadi rancu jika hanya dijadikan sebagai boneka peradaban yang
ujung-ujungnya demi melanggengkan kekuasaan.
Wassalam