|
Gotong Royong Demi Adipura |
Pemerintah pusat,
melalui Kementrian LIngkungan Hidup, sejak tahun 1986 telah melaksanakan
program Adipura. Adapun focus penilaian adipura ini adalah, dalam
rangka mendorong kota-kota di Indonesia menjadi kota yang bersih dan
teduh. Peserta progran adipura ini, diikuti oleh seluruh wilayah
Kabupaten Kota yang ada di Indonesia yang memiliki karakteristik sebagai
daerah perkotaan. Adapun progran Adipura tersebut dibagi dalam 4
kategori berdasarkan jumlah penduduk yaitu ketegori Metropolitan (lebih
dari 1 juta jiwa), Kota besar (5.000.001 s/d 1.000.000 jiwa), Kota
Sedang (100.001 s/d 500.000 jiwa) dan Kota Kecil (100.000 jiwa).
Pemerintah
Kota Baubau melalui program Tampil Mesra (Tampil Mensejahterakan
Rakyat), sejak 2 tahun terakhir telah gencar melakuakan pembenahan di
bidang kebersihan Kota demi meraih Piala Adipura. Dalam hal ini focus
pada program Adipura dalam kategori Kota Sedang, Pemerintah Kota Baubau
terlihat, sangat bersungguh-sungguh untuk menjadikan Kota baubau sebagai
kota Bersih dan teduh sehingga mampu meraih Piala Adipura yang sejak
lama diidam idamkan. Hal tersebut terlihat ketika seluruh perangkat
SKPD baik yang berstatus Karyawan Honorer hingga Pegawai Negri Sipil
rame rame turun kejalan untuk bergotong royong membersihkan kawasan kota
sebagai syarat utama untuk meraih piala Adipura.
Seperti
halnya Kantor Kecamatan Wolio, senin, (6/4) telah melakukan program
kerja bakti bergotong royong membesrihkan kawasan jalan utama Imam
Bonjol sambil mengecet trotoar. " Mulai dari tadi pagi pukul 8.00 kami
telah kerja bakti dikawal langsung oleh pa camat wolio, " Ujar Laode
Hanafi karyawan Honorer kantor kecamatan wolio. Disamping itu pula,
karyawan honorer Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Baubu,
malakukan aksi bersih-bersih disepanjang Jl Sultan Hasanuddin di depan
hotel Ratu Rajawali dan Kawasan Lippo Plaza Buton sehari setelahnya.
Sebelumnya, sebagaimana yang dilansir oleh sindonews bahwa Kementrian Lingkungan Hidup akan meningkatkan kiteria penilaian Aipura, Menurutnya,
dalam pengelolaan sampah,
indikator utama yang jadi penilaian adalah bagaimana suatu daerah
mengelola sampahnya (manajemen persampahan), dimana harus ada bank
sampah, pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). disamping itu pula,
indikator penilainya itu tidak hanya masalah sampah saja tetapi juga
air, udaram dan ruang terbuka hijau. (Voril Marpap)