Kapal Pelni di Teluk Baubau |
Dari kejauhan tampak keindahan Kota Baubau mampu
mewarnai perjalananku untuk pulang kampung, Kota Baubau yang sejak dulu di
kenal sebagai Ibukotanya Pulau Buton, mampu menghipnotis mataku yang sejak 10
tahun silam telah ku tinggalkan. Akhirnya kini aku kembali bertemu dengan Kota
Baubau tercinta, dengan dibalut suasana hatiku yang bahagia karena telah
kembali ke kota asalku.
Mungkin hal ini telalu berlebihan atau bahkan
terkesan aneh, waktu aku meninggalkan kota kelahiranku, tak pernah terbayangkan
di benakku sedikitpun betapa sungguh Kota Baubau yang dulunya merupakan kota
yang sederhana kini tiba-tiba berubah menjadi kota mini metropolis yang sangat
luar biasa indahnya.
Kota mini metropolis yang sangat cantik, dengan,
gugusan bibir pantai yang tertata rapi
di tepi pantai loji yang kini berganti nama menjadi Kota Mara, jembatan batu
yang dulunya semerawut kini di buat minimalis bersatu dengan pantai kamali yang
sebelumnya disebut Buton Beach. sungguh kawan aku tak menyangka Kota Baubau
telah berubah menjadi wanita cantik yang mempesona hatiku sehingga rasa cinta
terhadap kota kelahiranku ini semakin menjadi-jadi.
Oh ia, sebelumnya Pekenalkan namaku Andre warga
lingkungann kabumbu kelurahan wameo aku sangat mencintai Pulau Buton, karena
aku lahir dan besar di pulau ini. Sepuluh tahun yang lalu, saat aku
meninggalkan kota ini hanya dengan satu alasan demi mencari penghidupan yang
layak sehingga mengharuskan aku meninggalkan kota ini, walau berat rasanya
harus aku jalani.
saat pertama kali meninggalkan kota kelahiranku
untuk menggapai cita-cita di rantau orang, mampu membuat rasa rindu terhadap
kota kelahiranku ini semakin tinggi. Taukah kau kawan, tak sedikitpun hatiku
terbesik ketakutan tentang apa yang aku alami nantinya, ia kawan ini adalah
cita-cita, karena aku selalu ingin menjadi yang terbaik dan bahkan menjadi
pemenang.
Harus aku akui aku adalah orang yang sangat keras
kepala, menjadi anak tunggal itu bukan suatu kebetulan. Kedua orang tuaku
mengikhlaskanku pergi merantau bukan sebuah kebetulan, melainkan atas
kehendakku sendiri yang ingin mejadi seseorang yang membanggakan keluarga.
Sekali lagi kawan, saya sangat mengingikan itu semua, keyakinanku itu, mampu membuat aku meraih
segala impianku. Impianku ingin menjadi orang yang luar biasa dimata keluarga
besarku. Kini telah aku putuskan kawan, aku akan merantau ke Kota Jakarta
ibukota negara ini untuk segera menggapai cita-citaku menjadi orang yang sukses
di sana.
Hahahaha.. Jakarta kawan, mendengarnya saja aku
rasa tak mampu apalagi ingin menaklukan Ibukota negara, bagiku itu adalah hal
yang mustahil. Tapi lagi-lagi sebagai orang yang penuh rasa optimis, hal
tersebut bukanlah hal yang mustahil demi mewujudkan impian dan cita-cita serta
keinginannku.
Tauhkan kau kawan, yang menjadi keinginanku saat
itu adalah meraih mimpi dan sukses di Kota Jakarta. Marilah bermimpi kawan
sungguh sangat ironis sekali, aku yang nota benenya adalah anak kampung yang
berasal dari kepulauaan sulawesi bercita-cita ingin menaklukan Kota Jakarta.
walaupun demikian adanya aku tetap selalu berusaha menjadi yang terbaik dengan
penuh optimisme.
****